SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Jazuli Juwaini menilai pengesahaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Perubahan (APBN-P) tahun 2015 harus diikuti dengan kinerja dan kualitas eksekusi belanja Negara yang lebih baik. Ia tegaskan, alokasi belanja Negara yang mencapai Rp 1.985,7 triliun, harus benar-benar berdampak pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan dapat mengurangi kemiskinan, pengangguran dan juga kesenjangan sosial. Jazuli menyampaikan pandangan PKS tersebut disela rapat paripurna DPR untuk pengesahan APBN-P 2015, di Kompleks Parlemen-Senayan, Jakarta, Jum’at (13/2).
PKS, ujar Jazuli, meminta pemerintah bekerja keras dan bersungguh-sungguh mencapai sasaran pengurangan tingkat kemiskinan menjadi 10,3 persen, tingkat pengangguran 5,6 persen, perbaikan Gini Ratio (rasio kesenjangan) menjadi 0,40 persen serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada skala 69,40 sebagaimana telah disepakati dengan DPR. “Target-target tersebut mengharuskan pemerintah bersungguh-sunggu dalam implementasi APBN-P 2015,” tegas anggota DPR dari Daerah Pemilihan Banten III ini.
Jazuli meminta pemerintah memperbaiki kinerja dan kualitas eksekusi belanja negara. “Pemerintah perlu mencari terobosan kebijakan agar serapan belanja modal yang selama ini selalu dibawah 80 persen tidak terulang. Kita berharap anggaran ini benar-benar mampu menjadi stimulus perekonomian,” tambahnya.
Fraksi PKS juga memberi catatan agar program-program pembangunan terutama terkait dengan sektor pertanian, maritim, industri manufaktur serta infrastruktur energi dan konektivitas benar-benar tepat sasaran dan memiliki dampak yang luas untuk membuka lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan daya beli rakyat. “Beberapa program unggulan mesti dilengkapi dengan roadmap yang lebih jelas,” tegas Jazuli. [Sis]