Site icon SuaraJakarta.co

Heroisme Anies Baswedan dan Optimisme Surya Paloh di HUT Ke-11 Partai Nasdem

Isa Ansori. (Foto - Istimewa)

Oleh : Isa Ansori

(Kolumnis)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Setelah menetapkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024, tantangan yang dihadapi Partai NasDem memanglah tak ringan.

Upaya untuk mengganggu hubungan Partai NasDem dengan Presiden Jokowi tak henti hentinya oleh lawan – lawan politik.

Tidak hanya serangan dan fitnah, tapi juga menggunakan lembaga – lembaga survey untuk membangun opini bahwa suara Partai NasDem turun setelah pencalonan Anies Baswedan.

Bagi Surya Paloh sebagai pimpinan Partai NasDem, untuk menjawab itu semua dibutuhkan kearifan dan kesabaran, spirit kebersamaan membangun bangsa adalah spirit yang dikembangkan dan dibangun oleh Partai NasDem untuk masa depan bangsa ini.

Partai NasDem ingin menjadi sahabat sejati bagi pemerintahan dan Presiden Jokowi. Namun pilihan ini menurutnya menjadi pilihan yang berat dan menanggung konsekwensi. Tapi itulah pilihan yang kita pilih menjadi gerakan restorasi perubahan Indonesia. Bagi Partai NasDem 2024 adalah momentum perubahan dan keberlanjutan, It’s time to change, It’s time to change and continuity.

Partai Nasdem memberi contoh jalannya Demokrasi yang baik dengan restorasi Indonesia yang menjadikannya pijakannya.

Bagi Partai NasDem berkawan dengan siapapun yang mempunyai spirit kebersamaan dan spirit membangun perubahan adalah sebuah keharusan  sehingga NasDem tidak harus selalu berkawan dengan koalisi, tapi juga dengan oposisi, tujuannya adalah membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Kalau pilihan NasDem dianggap kurang baik oleh partai koalisi pemerintahan, maka NasDem mengembalikan semuanya kepada Presiden Jokowi, Partai NasDem tetap akan selalu berkawan dengan pemerintahan yang ia dukung.

Hal yang sama dilakukan oleh Anies Baswedan, dia meyakini bahwa jalan yang sedang dipilih oleh Surya Paloh bukanlah jalan yang datar, ini jalan yang terjal menuju restorasi Indonesia. Kalau kita tidak sakit, maka kita tidak akan pernah bisa merasakan nikmatnya sehat, kalau kita tidak pernah berjuang, tidak akan pernah bisa merasakan kemerdekaan.

“Saya bersyukur karena Bapak Ketua Umum, Bang Surya Paloh memilih untuk menempuh jalan yang tidak biasa, kalau lewat sebuah perjalanan ada jalan yang datar, ada jalan yang menurun, dan ada jalan yang mendaki. Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun, tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak mana pun,” tutur Anies.

“Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap. Bagi semua yang pernah melakukan pendakian gunung di malam hari, pada saat mendaki jalan yang naik, kita belum tentu tahu ujungnya di mana,” ungkapnya.

Dengan jalan mendaki, lanjut Anies, akan mengantarkan ke puncak-puncak batu. NasDem memilih untuk mengambil jalan mendaki. Meskipun perjalanan menuju Pilpres 2024 belum ada peta dan rutenya, Anies yakin pilihan Partai NasDem akan dicatat dalam sejarah.

“Saya mendapatkan kehormatan untuk bisa berjalan bersama dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang mungkin belum ada peta rutenya tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang akan dicatat oleh sejarah di Republik Indonesia,” tuturnya.

Optimisme Surya Paloh dan Heroisme Anies untuk menghadirkan Indonesia yang berkeadilan sosial tentu mengingatkan kita pada optimisme dan heroisme Partai Demokrat dan PKS. Kedua Partai yang sedang merapatkan barisan untuk koalisi perubahan ini, juga menghadapi gangguan dan serangan bertubi tubi dari perusak demokrasi, buzzer, media, lembaga survey yang bekerja untuk kepentingan istana dan oligarki.

Sikap cemas dan menghalalkan segala cara yang dihadirkan oleh mereka terhadap Anies, Surya Paloh, Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, adalah tanda – tanda bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia segera akan terwujud. Semoga!.[*]

Exit mobile version