Oleh: Fauzan Azhim
SuaraJakarta.co, OPINI – Waktu saya SD jam 7 pagi mobil masih lega, saya masih bisa berangkat ke sekolah pukul 7 kurang beberapa menit. Namun bila dilihat sekarang, setengah 7 pagi jalan depan komplek sudah macet total. Selang sekitar 8 tahun keadaan jalan di Kota Jakarta semakin sempit dan menyesakkan.
Kemacetan jalan disebabkan karena jumlah kendaraan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2012 aja, jumlah mobil roda empat di ibukota yang tak lebih besar dari bogor ini mencapai 12 juta buah. Ditambah jumlah sepeda motor mencapai 76 juta motor. Sangat miris melihat jumlah panjang jalan di kota ini tidak setimpal dengan jumlah kendaraan yang ada. Panjang jalan di DKI Jakarta yang hanya mencapai 7.208 Kilometer (Km) baru memenuhi 60 persen dari total kebutuhan sebenarnya. Berdasarkan perhitungan Kementerian Pekerjaaan Umum (PU), dengan populasi hampir 12 juta jiwa, di ibukota dibutuhkan jalan sepanjang 12.000 Km.
Iya, bisa dibilang sampai saat ini kesadaran masyarakat bahwa kemacetan di Jakarta adalah karena jumlah kendaraan yang sudah melebihi kapasitas jalannya. Masyarakat masih mengganggap jalan di ibukota masih luas dan pemerintah yang salah karena menambah jumlah transportasi umum. Padahal maksud pemerintah menambah dan memperbaiki berbagai transportasi umum untuk mengurangi jumlah kendaraan pribasi yang ada. Hal ini juga memicu pembelian kendaraan yang meningkat tiap tahunnya. Bahkan ada beberapa keluarga yang membelikan kendaraan untuk setiap anggota keluarga (pengalaman pribadi bertanya).
Perlu kita tingkatkan kesadaran bahwa keadaan Ibukota ini sudah sangat sesak dengan banyaknya kendaraan. Perlu kedewasaan dan empati masyarakat bahwa 1 mobil cukup untuk satu keluarga, dan transportasi umum yang sudah disediakan bisa dimanfaatkan dengan optimal. Tak perlu gengsi hanya dengan satu mobil atau motor, tak perlu gengsi kemana-mana dengan transportasi umum dan tak perlu repot-repot membeli mobil banyak, karena sayang uang dihabiskan hanya untuk dipakai berjam-jam dengan diam dalam padatnya kemacetan di jalan, Plus sayang waktu yang terbuang juga.
Perlu sadar juga bahwa jakarta macet karena jalannya sudah ‘kebanyakan’ mobil. bukan malah membeli mobil karena bisa menghemat waktu akibat macet (pengelaman pribadi). Itulah Paradigma yang salah yang menetap di pikiran warga Jakarta kebanyakan.
*Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian IPB 2015
Sumber data : http://www.bps.go.id