Oleh: Ubaidillah*
Musim penghujan di Jakarta tahun 2016 ini yang berdampak banjir, dalam catatan yang dihimpun dari berbagai sumber media dan dokumentasi lapangan, terpantau dan tercatat telah terjadi disetiap bulannya dengan intensitas curah hujan dari ringan sedang hingga lebat. Banjir yang terjadi di Jakarta selain karena hujan lokal juga luapan dari sungai Ciliwung, sungai Cipinang, sungai Krukut, sungai Pesanggrahan, termasuk juga dampak air laut pasang (rob) di pesisir Utara Jakata.
Pada bulan Agustus 2016, telah terjadi dua kali banjir besar yakni pada tanggal 20 dan 27 yang merendam Pondok Labu 1,5 meter seperti yang banyak diberitakan media. Banjir terdalam di bulan Aguatus mencapai 2 meter seperti yang terjadi Kompleks CPM Prapanca Raya.
Sementara dari bulan Januari – Juli, bencana banjir di Jakarta tercatat dengan rata-rata kedalaman variasi 30 cm- 1 meter. Terparah di bulan Maret pada tanggal 8, banjir di Cawang Gang Arus mencapai kedalaman 1,5 meter dan di Cililitan RW.06 mencapai 2 meter.
Banjir yang biasanya terjadi dilokasi pemukiman masyarakat kecil menengah kebawah, kini menyasar kawasan kaum berduit seperti warga komunitas Kemang Jakarta Selatan dan kawasan Pantai Mutiara di Utara Jakarta.
Banjir di Jakarta disetiap bulan sepanjang tahun 2016 ini adalah fakta yang harus menjadi introspeksi Ahok selaku Gubernur, dimana dapat dikatakan bahwa banjir di Jakarta semakin meluas dan cenderung berpindah dari satu titik lokasi ke titik lokasi lain.
Melihat bencana banjir di Jakarta yang belum dapat teratasi, Ahok harus meminta maaf ke publik dan menjelaskan program-program apa yang dilakukan untuk menanggulangi banjir Jakarta selain meneruskan proyek warisan Gubernur sebelumnya.
Ahok harus bertanggungjawab atas kerugian materil dan imateril yang dialami korban atau warga terdampak, bukan malah memprovokasi publik dengan mengeluarkan pernyataan kontroversi seperti mencari-cari kesalahan pihak lain (kambing hitam), atau terkesan lebih memperdulikan “teman ahok” sebagai barisan untuk bully siapapun yang mengkritiknya.
Berikut catatan banjir di Jakarta sepenjang tahun 2016, yang dihimpun dari berbagai media dan dokumentasi :
Bulan Agustus, tanggal 20-21; banjir terjadi dikawasan Jakarta Selatan Timur dan Barat diantaranya Pondok Labu, Kebagusan, Ragunan, Lebak Bulus, Gandaria, Senayan, Kemang, Mampang, Jati Padang, Pasar Minggu, Kalibata, Cipete, Jagakarsa, Cipulir, Sudirman Semanggi, Cibubur Cimanggis Depok, Grogol, Slipi, Jelambar, Jl.Panjang, Greengarden, Kembangan, Tubagus Angke, Pesing. Kedalaman antara 60 cm- 1,5 meter. Terdalam di Pondok Labu mencapai 1,5 meter.
Tanggal 27-28, banjir terjadi dikawasan Jakarta Selatan dan Timur Seperti Kemang, Petogogan, Jagakarsa, Jati Padang, Ragunan Cipete Utara-Selatan, Gandaria Selatan, Pondok Labu, Cilandak, Pondok Indah, Permata Hijau, Darmawangsa, Kompleks CPM Prapanca Raya, Menteng Gondangdia 20- 40 cm, Cipinang Melayu, Keramatjati. Kedalaman antara 50 cm- 2 meter. Terdalam di Pondok labu 1,5 meter dan Kompleks CPM Prapanca Raya 2 meter.
Bulan Juli, tanggal 20-22, banjir terjadi Pasar Kambing Kemang Utara, Kuningan, Ulujami, Kebon Jeruk, Palmerah, Rawablong, dengan kedalaman antara 30 cm- 1,3 meter. Terdalam di Kemang Utara 1 meter dan Ulujami 1,3 meter.
Bulan Juni, tanggal 3, banjir di kawasan pesisir utara Penjaringan dengan kedalaman 30 cm- 1 meter. Tanggal 24 banjir di kawasan Medan Merdeka dan slipi dengan kedalaman 20- 30 cm. Tanggal 30 banjir di kawasan Sawah Besar dan Hasyim Ashari 20- 30 cm.
Bulan Mei, tanggal 5, banjir di kawasan Kebon Jeruk, Jalan Panjang dengan kedalaman 30- 50 cm. Tanggal 23-25, banjir di kawasan Senen, Palmerah, Gandaria, Cipulir dengan kedalamn 20- 50 cm.
Bulan April, tanggal 1, Ciliwung siaga satu. Tanggal 20-21, banjir di kawasan Ancol Kampung Bandan 80 cm, Bintang Mas-RE.Martadinata 1- 1,2 meter, Mangga Dua-Gunungsari 1- 1,2 meter, Pangeran Jayakarta 30- 50 cm, Bungur PN Jakpus 50- 80 cm, Cipinang Melayu, Jl.H.Moong, Pasar Rebo 60-80 cm, Pintu belakang Bonbin Ragunan 1meter, Kemang Utara IX 60 cm- 1 meter, Nestle TB.Simatupang 1- 1,3 meter.
Bulan Maret, tanggal 8, ciliwung siaga satu, banjir di Cawang Gang Arus 1,5 meter dan di Cililitan RW.06 mencapai 2 meter.
Bulan Februari, tanggal 17, banjir di kawasan inpeksi Kalimalang, Cibubur, Kramatjati dengan kedalaman 20-30 cm. Tanggal 24, banjir di RW.07 Cakung Barat mencapai kedalaman 70 cm.
Bulan Januari, tanggal 2, banjir di Kuningan, Kebayoran, Semanggi, Gatot Subroto 20- 30 cm. Tanggal 12-13, banjir di Pondok Karya, mampang, Pancoran, ITC fatmawati 30- 60 cm. Tanggal 23 banjir di Kawasan Gatot Subroto, Kuningan, Semanggi 30- 40 cm.
* Sekjen Koalisi Perkotaan- Jakarta Urban Coalition