SuaraJakarta.co, JAKARTA – Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede meminta masyarakat lebih memerhatikan persoalan listrik di rumah masing-masing.
Sebab, Mangara melihat masih banyak warganya yang asal ‘maen colok’ dengan memasang instalasi listrik yang berlebihan sehingga memicu bahaya kebakaran.
“Mari kita hindari pemakaian listrik berlebih. Maksudnya dalam satu colokan listrik jangan terlalu banyak colokan yang masuk, Karena beban listrik bisa besar dan biasanya terjadi korsleting listrik,” jelas Mangara di lokasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (18/4).
Dalam acara yang dihadiri oleh ratusan warga ini, Mangara juga mencoba menaiki mobil milik Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat jenis Aerial Platform Leadder.
Dalam kesempatan ini, turut pula hadir Wakil Walikota Jakpus Arifin dan Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Idris Gaharina yang memperagakan mobil dengan ketinggian 33 meter.
Idris Gaharina dalam kesempatan tersebut menjelaskan jumlah kebakaran yang terjadi di Jakarta Pusat dari Januari hingga April, sudah terjadi 31 kasus kebakaran.
Oleh karena itu, warga diminta untuk membeli alat-alat listrik yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI)
“Kita sekarang masuk musim ekstrim. Liat aja sekarang, panas terus tidak lama hujan seperti badai, sebenarnya kita sudah masuk musim kemarau sih,” ucap Idris.
Idris menghimbau kepada warga, jika mereka meninggalkan rumah lebih baik instalasi listrik harus dimatikan. Seperti lampu jangan terlalu banyak yang dinyalakan, jika warga pulang malam lebih bagus lampu yang utama saja dinyalakan.
“Kalau bukan warga sendiri yang jaga lingkungannya dalam bahaya kebakaran, siapa lagi. Perlu diketahui jumlah kebakaran tahun 2015 mencapai 150 kasus dan kebakaran lebih banyak disebabkan korsleting listrik,” tutupnya (Van)