Ustadz Fahmi Salim dan Yusuf Mansur Tolak Masuk dalam Daftar Ulama Rekomendasi Kemenag

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ustadz Fahmi Salim meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk mencabut namanya dalam 200 nama rekomendasi ulama yang disusun oleh Kementerian Agama.

Menurut Fahmi, dengan masuk namanya dalam daftar tersebut akan berpotensi memunculkan syak wasangka dan ketidak percayaan kepada dai dan mubaligh.

“Intinya, saya meminta Sdr. Menteri Agama RI untuk mencabut nama saya dari daftar tersebut. Saya tak ingin menjadi bagian dari kegaduhan tersebut yang kontraproduktif bagi dakwah Islam di tanah air,” jelasnya sebagaimana tertulis di akun instagram @fahmisalimz.

Pria yang meraih gelar sarjana dan master dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir ini menambahkan sebagai seorang dai dirinya tidak perlu formalitas pengakuan dari pihak manapun.

BACA JUGA  Jutaan Buruh Migran Indonesia Minta Hak untuk Dipilih dalam RUU Pemilu

“Saya telah terima dengan ikhlas pencoretan nama saya dari daftar pengisi tausiyah Ramadhan di masjid lembaga negara setingkat kementerian tahun lalu 2017, dan bahkan dicoret pula dari pengisi kajian rutin tiap bulan,” tambahnya.

Meskipun menolak, ulama Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini juga menegaskan kecintaannya kepada NKRI.

“Kecintaan saya kepada NKRI pun tak usah dipamerkan dan diteriakkan. Silahkan simak isi khutbah, ceramah, dan tausiyah kajian sya, wawancara di media online dan cetak, bahkan di seminar atau konferensi yang saya ikuti,” tegasnya.

Senada, Ustadz Yusuf Mansur meminta dirinya untuk tidak dimasukkan ke dalam daftar tersebut. Sebab, pengasuh Ponpes PPPA Darul Quran ini, merasa dirinya tidak pantas untuk dimasukkan.

BACA JUGA  Banyak Keluarga Pejabat Berlaku Arogan, Psikolog UGM: Itu Sisa Feodalisme

“Satu saya biar bagaimana bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada panitia rilis tersebut. Pasti ada alasan penilaian. Tapi kedua sekaligus saya minta maaf. Bahwa sesungguhnya saya gak pantas, saya masuk. Sebab banyak aib, kesalahan, kelalaian, dosa, dan maksiat saya yang ditutupi oleh Allah. Karena itu saya mohon ampun dan mohon kawan mohonkan ampun buat saya kepada Allah. Makasih ya,” ucapnya sebagaimana dikutip dari laman Republika.

Meskipun demikian, Ustadz Yusuf Mansur berharap masyarakat tidak terpecah-belah dan tetap tenang menanggapi hal ini.

“Dan kepada seluruh masyarakat di bawah, semoga juga tetap tenang. Tidak memandang ini sebagai sebuah masalah,” pesannya.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles