Site icon SuaraJakarta.co

Ukir Sejarah, Angka Kemiskinan di DKI Terendah Selama Empat Tahun Terakhir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wapres Jusuf Kalla dalam acara Jalan Sehat (foto: Ria/suarajakarta)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kepemimpinan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tampaknya mulai menampakkan hasil.

Hal itu tercermin dari data yang disampaikan oleh BPS DKI Jakarta bahwa terjadi penurunan angka kemiskinan di DKI sebanyak 20 ribu orang, terhitung sejak September 2017 hingga Maret 2018.

Menanggapi itu, Wagub Sandiaga mengaku bersyukur atas kerja keras Pemprov DKI Jakarta bahwa keadaan kemiskinan dan ketimpangan di Provinsi DKI Jakarta membaik secara signifikan.

Bahkan, Wagub Sandiaga berani klaim bahwa angka kemiskinan tersebut merupakan terendah selama empat tahun terakhir.

“Ini harus menjadi titik yang memicu motivasi kita karena secara historis angka kemiskinan tersebut merupakan yang terendah dalam empat tahun terakhir. Jadi, ini tentunya menjadi penyemangat kita. Dan faktor yang mendorong menurunnya tingkat kemiskinan, yaitu inflasinya bisa terjaga dan lapangan kerja yang mulai bisa ditingkatkan, ada penurunan angka tingkat pengangguran terbuka,” ungkap Sandiaga di Balaikota, senin (16/7).

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta mampu menurunkan tingkat kemiskinan dan gini ratio pada tahun 2018 berdasarkan data terbaru dari BPS Provinsi DKI Jakarta.

Data yang dihimpun BPS DKI Jakarta secara berkala setiap semester (September 2017-Maret 2018) ini menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2018 sebanyak 3,57% atau mencakup sebanyak 373,12 ribu orang.

Data ini mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan data terakhir pada September 2017 (3,78% atau 393,13 ribu orang), di mana persentase penduduk miskin menurun 0,21 poin atau berkurang sebesar 20,01 ribu orang dalam 6 bulan terakhir.

Di sisi lain, gini ratio atau tingkat kesenjangan (ketimpangan) penduduk DKI Jakarta turut mengalami penurunan sebesar 0,015 poin yaitu dari 0,409 pada September 2017 menjadi 0,394 pada Maret 2018.

“Mengikuti kriteria Bank Dunia, jika dibandingkan dengan September 2017, distribusi pengeluaran penduduk pada kelompok 40% terbawah pada bulan Maret 2018 sebesar 17.16%. Artinya, ketimpangan penduduk DKI Jakarta termasuk dalam kategori rendah,” tambah Wagub Sandiaga.

Exit mobile version