SuaraJakarta.co, JAKARTA – Para Sopir truk sampah Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara mengeluhkan uang tol yang selama ini dijanjikan belum diterima. Mereka mempertanyakan uang tol pulang pergi (PP) ke Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat yang belum cair dari alokasi APBD Tahun 2016.
Salah seorang sopir Truk Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara berinisial Ad 45 tahun mengatakan, sudah satu bulan lebih uang tol yang dijanjikan akan diberikan tidak turun juga.
“Saya menutupi uang tol buang sampah ke TPA Bantar Gebang gunakan uang gaji yang saya diterima,” tuturnya.
Selanjutnya, kata Adi, selain harus membayar uang tol, sopir truk harus membayar uang bongkar muat per trip sbesar 2 ribu hingga 5 ribu di TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Hal senada diungkapkan Ip (30), salah seorang sopir Sudin Kebersihan Jakarta Utara, mengeluhkan tentang uang tol tersebut, ia mengaku heran soal tidak cairnya uang tol kepada para sopir.
Katanya, di wilayah lain, seperti para sopir Sudin Kebersihan di Jakarta Selatan, sudah dua kali menerima uang tol itu.
Menurut Ip, jika uang tol dibebankan kepada para sopir tentu sangat memberatkan. Sebab, dari gaji yang diterima hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan sering menghutang kesana-kemari.
“Jelas kami sangat keberatan. Ya kalau bisa secepatnya diturunkan jangan ditahan-tahan kalau memang sudah ada. Masa wilayah lain sudah turun uang tolnya. Hanya di Jakarta Utara saja yang tidak ada. Ini ada apa nih?” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara, Slamet Riadi ketika ditemui dikantor, Selasa (14/6/2016) tidak ada diruangannya. (Man)