Site icon SuaraJakarta.co

Tragedi Mina, Ini Laporan Langsung dari Ketua Tim Pengawas Haji Fahri Hamzah 

SuaraJakarta.co, MINA – Ketua Tim Pengawas Haji Fahri Hamzah turut berbela sungkawa atas Tragedi Mina yang menewaskan ratusan korban wafat dan luka-luka pada hari ini, Kamis (24/9).

Bersamaan dengan hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI ini turut menyampaikan beberapa penjelasan sebagai berikut kepada redaksi Suara Jakarta, Kamis (24/9)

UMUM:

  1. Secara kronologis tragedi mina mungkin terjadi akibat penumpukan yang seolah tidak diatur dan tidak  bisa dihindari dalam menjalankan setiap prosesi ibadah haji.
  2. Hanya prosesi wukuf di Arofah yang disepakati sebagai titik dimana seluruh jamaah haji dari seluruh negara dan mazhab berada di padang Arofah pada tanggal 9 dzulhijjah  (Rabu, 23 September 2015).
  3. Maka selanjutnya, apa yang terjadi setelah Arofah tidak diatur regulasinya, tidak dikomunikasi secara ketat dan diserahkan pada masing2 negara dan bahkan masing2 jamaah.
  4. Maka berbondong2lah mereka yang ingin segera menuntaskan rukun dan wajib haji ke mina untuk melontarkan jum roh pada saat yang sama. Inilah yg terjadi pada jalur musibah itu.
  5. Dapat dipastikan bahwa yang jadi korban adalah mereka yang memutuskan untuk berangkat melontarkan sehabis subuh karena kejadiannya sekitar jam 9. Padahal di masjid haram jam yang sama ada sholat ied al adha.
  6. Memang pemerintah Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian mina yang menelan korban hampir 1500 orang tahun 1990. Tetapi, rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi.
  7. Setelah tragedi jatuhnya crane dan tragedi mina yang berulang  maka selayaknya indonesia mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama.
  8. Memang korban di pihak Indonesia dikabarkan hampir tidak ada karena tragedi ini bukan di jalur jamaah Indonesia. Tetapi, sebagai negara dengan jumlah jamaah terbesar kita patut menjadi pelopor perbincangan ini.
  9. Saya patut mengapresiasi bahwa amirul haj dan menteri agama kita yang cukup berani menyentil pemerintah Saudi dalam sambutan menjelang wukuf kemarin maka tentu ini harus diteruskan.
  10. Menteri agama kemarin menyatakan bahwa Saudi harusnya bisa membangun fasilitas yang lebih baik bagi jamaah karena Saudi punya segala kemampuan untuk itu.
  11. Hal ini agar tragedi yang berulang ini tidak  oleh dianggap sebagai bagian dari haji. Padahal ini adalah musibah yang harus dihindari.

TERKAIT TRAGEDI:

  1. Sampai saat ini belum ada kejelasan pasti jumlah akhir korban dan siapa saja karena departemen pertahanan sipil Saudi merilis angka sementara 453 korban meninggal dan 600-an luka.
  2. Sementara itu, TKP telah ditutup aksesnya sejak siang tadi. Sehingga tidak ada lagi kesempatan bagi pihak kita untuk melihat langsung.
  3. Kami dan pihak amirul haj terus berkordinasi dengan rumah sakit setempat untuk mengidentifikasi korban dari pihak Indonesia.
  4. Kami berharap Masyarakat tegap tenang, sebab tragedi ini memang tidak terjadi di jalur Indonesia.
  5. Semoga tidak ada korban dari pihak Indonesia di luar 1 nama yang disebutkan oleh pihak kementerian luar negeri kita siang ini.

Fahri menjelaskan, untuk komunikasi lebih lanjut, dapat mengontak dirinya melalui 0816783985, dan Ketua komisi VIII Saleh Partaonan Daulay di nomor 081386996000)

Sebagaimana diketahui, menurut akun twitter resmi Direktorat Pertahanan Sipil Arab Saudi @KSA_998, Kamis (24/9) pukul 7:50 pm WIB, korban wafat dalam tragedi mina ini berjumlah 717 orang, sementara yang luka bertambah menjadi 863 orang.

Sejauh ini, menurut laporan dari Kementerian Luar Negeri melalui @Portal_Kemlu_RI terdapat 1 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban wafat dalam musibah ini. Jenazah yang belum teridentifikasi idensititasnya tersebut saat ini masih dalam pengecekan Kementerian Agama di RS Al-Jisr, Mina, Arab Saudi.

“Nomor #hotline #KJRIJeddah dan #KBRIRiyadh #tragediMina: +96 6543603154 atau 081289009045,” cuit @Portal_Kemlu_RI pada sekitar pukul 18.00 hari ini.

Exit mobile version