SuaraJakarta.co, JAKARTA – Senator DPD DKI Jakarta Fahira Idris menegaskan banyaknya temuan kulit kabel yang mencapai belasan truk di sepanjang selokan Jalan Merdeka Selatan, bukti bahwa Gubernur DKI Jakarta Ahok masih buruk dalam melakukan pemantauan saluran air secara berkala.
“Temuan kulit kabel ini bukti pengelolaan drainase Jakarta buruk. Seharusnya menjelang musim hujan, pengecekan semua saluran air dilakukan setiap hari, terlebih di Medan Merdeka Selatan yang kita tahu area ring satu,” kata Senator Asal Jakarta sebagaimana dikutip dari laman Antara, Sabtu (5/3).
Putri dari Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris ini menegaskan terlepas dari dugaan sabotase atau tidak, tidak mungkin secara tiba-tiba saluran air bisa tertimbun oleh kulit kabel jika dicek setiap hari.
Fahira menambahkan jika benar saluran air tersebut disabotase, tentunya memakan waktu yang cukup lama agar sekelompok orang meletakkan kabel sebanyak itu.
Salah dugaan atas tindakan sabotase tersebut, juga ditegaskan oleh salah seorang polisi yang rutin berjaga di Pos Pol Sub Sektor Medan Merdeka Barat, Sadiyono. Menurutnya, tidak mungkin ada sabotase.
“Nggak mungkin ada sabotase, Bu. Kami di sini keliling patroli 24 jam di Seputar Monas-Gambir-Istana. Mana mungkin ada yang baru-baru ini masukin kulit kabel sebanyak itu,” jelas Sadiyono saat diwawancarai oleh Wartawan Senior Rappler Uni Lubis, sebagaimana dikutip dari laman Facebook, Rabu (2/3).
Bahkan melalui akun facebook-nya pula, Uni Lubis menyindir perilaku Pemprov DKI tersebut layaknya keledai yang jatuh pada lubang yang sama dua kali.
“Ada kejadian tahun 2014. Lalu, 2016. Dari segitu banyak pasukan oren kok ya nggak bisa cegah itu terulang. Di daerah ring 1 pula. Sampai bertruk2? Ada pepatah lama yang diajarkan orang tua: Cuma keledai yang terantuk batu yang sama 2 x. Siapa pun keledai itu,” jelas Uni Lubis (29/2).