
Dalam sambutannya, ketua terpilih Azam mengatakan “sungguh ini adalah amanah berat, tapi berkat kebersmaan dan persatuan yang solid, Insya Allah Pemuda PUI harus lebih maju.”Lanjunya lagi, harapan Pemuda PUI menjadi yang terdepan dalam menghadapi era global didasari dari aspek kekuatan SDM Pemuda PUI: pertama, para aktivis Pemuda PUI merupakan muslim kelas menengah terdidik yang memiliki jangkauan jaringan yang luas. Sejak masa kepengurusan Iman Budiman, sudah ada duta-duta Pemuda PUI yang disekolahkan ke Turky.
Kedua, Pemuda PUI dengan jaringan sekolah-sekolah yang dimilikinya berhasil menanamkan mental persistent, kratif dan semangat kompetisi sehingga menghasilkan lulusan-lulusan terbaik. Ketiga, melalui doktrin intisab PUI yang dimiliki antara lain Islam atau perbaikan merupakan jalan perjaungan. Bahwa setiap kader Pemuda PUI sudah terbiasa untuk melakukan perbaikan diri; menambah kapasitas, siap berkompetisi dengan pemuda lain, baik nasional maupun internasional.”
Menyinggung dengan adanya MEA 2015, Azam optimis bahwa MEA 2015 bagi Pemuda PUI sebagai peluang. “Kesempatan kita sangat banyak dalam MEA 2015. Kita memiliki banyak kader terdidik yang siap bersinergi lintas negara. Kita sudah terlatih menjadi aktivis unggulan di kampus. Namu demikian, kami berharap pemerintah harus mempersiapkan program kerja yang riil. Masyarakat yang belum siap harus dilatih dengan keahlian yang beragam. Mulai dari usaha keratif (UKM), skill dan wawasan global yang tanpa melupakan nila-nilai Pancasila dan UUD 1945.”
Perhelatan muktamar Pemuda PUI ke-3 secara resmi ditutup tanggal 7 Desember 2014. Ini adalah perhelatan terbesar Pemuda PUI sejak muktamar sebelumnya. “ini muktamar yang menjadi langkah awal “penaklukan” bumi Sriwijaya oleh Pemuda PUI”, tukas Iman Budiman Ketua Demisioner dalam sambutannya. Jejen Jaenal Akbar pun optimis, “Pemuda PUI akan terus maju dengan adanya perhelatan muktamar ini. Ini bukti, secara SDM kita mampu dan sejajar dengan organisasi lainnya.”