Site icon SuaraJakarta.co

Menyongsong Peradaban Emas, Ribuan Orang Berkumpul di Sunda Kelapa

suara jakarta Menyongsong Peradaban Emas

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Bertempat di Masjid Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat, ribuan orang berkumpul untuk menyongsong peradaban emas Indonesia di masa depan.

Ribuan orang tersebut hadir dalam acara Tabligh Akbar yang diadakan oleh Dompet Dhuafa malam ini dengan mengusung tema “Membangun Peradaban Emas”. Acara yang dikemas dalam bentuk talkshow ini menghadirkan empat pembicara berkelas Internasional sesuai dengan kapasitas dan pengalamannya masing-masing, yaitu Ippho Santosa, Ust. Bacthiar Nasir (Sekjend MIUMI), Shamsi Ali (Imam masjid Di Amerika), dan M. Assad (Penulis buku “Notes from Qatar”)

Ippho Santosa mengingatkan bahwa kejayaan umat hanya bisa dicapai jika masing-masing orang pandai mengelola uang. Salah satu cirinya adalah dengan memperlakukan uang untuk dua hal: Sedekah dan Investasi. Sedekah, menurutnya, adalah kekuatan bagi siapa pun orang, termasuk orang atheis sekalipun

“Ketika saya ke Amerika, saya banyak bertemu dengan orang atheis. Mereka sampaikan ke saya bahwa mereka tidak percaya adanya Tuhan, tapi mereka meyakini bahwa dengan sedekah akan berlipat keuntungan yang mereka miliki”, tegasnya

Ust. Bachtiar Natsir pun tak lupa menyampaikan bahwa jika umat Islam ingin maju harus kembali kepada Islam itu sendiri. Oleh karena, tambahnya, hikmah-hikmah dalam Islam menjadikan manusia Indonesia lebih beradab sehingga melahirkan peradaban emas nantinya.

“Islam tidak butuh embel-embel nama di belakangnya: Islam Nusantara, Islam Moderat, Islam Liberal, Islam Indonesia, dan sebagainya. Justru, ketika ditambah embel-embel tersebut, malah mereduksi makna Islam itu sendiri”, Tegas ustadz yang memiliki Pusat Pengkajian Islam AQL (Al-Quran Learning) Centre di daerah Tebet ini

Pada bagian penutup, Ustadz Shamsi Ali juga turut meningkatkan bahwa Umat Islam harus kaya, tapi bukan berarti menjadikan materialisme sebagai berhala, sebagai tujuan kita mencari rezeki

“Tantangan terbesar Umat Islam adalah ketika ia masih menjadikan materi sebagai tujuan utama, sebagai berhala yang sekolah tanpa harta umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa”, Tegasnya dengan berapi-api (ARB)

Exit mobile version