Site icon SuaraJakarta.co

Jakarta Kembali Dianugerahi National Earth Hour Capital 2016

Miniatur Monas di Jakarta Lantern Festival 2014 di Lapangan Banten, Jakarta Pusat. (Foto: Fajrul Islam/SuaraJakarta)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Jakarta kembali dianugerahi gelar sebagai National Earth Hour Capital dalam ajang Earth Hour City Challenge (EHCC) tahun 2016 yang diselenggarakan WWF. Jakarta dinilai layak menjadi panutan bagi kota-kota lainnya di Indonesia dalam hal ambisi, upaya dan rencana kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Jakarta dinilai memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan rendah karbon di sejumlah sektor yang signifikan untuk mewujudkan perubahan menuju Jakarta sebagai kota berkelanjutan.

Sebagai ibukota negara, Jakarta mendorong inovasi dan komitmen terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim melalui sejumlah langkah pembaharuan, di antaranya melalui pengembangan transportasi publik dan penerapan gedung ramah lingkungan (green building) melalui upaya efisiensi energi. Lebih lanjut, Jakarta juga mendapat rekomendasi untuk memantapkan komitmennnya dalam pengembangan pemanfaatan energi terbarukan dan penerapan efisiensi energi, penanganan emisi dari sektor industri dan transportasi dan implementasi Rencana Aksi Daerah untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK).

“WWF-Indonesia mengapresiasi komitmen, ambisi dan upaya Jakarta untuk kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”, ujar Benja Victor Mambai Plt CEO WWF-Indonesia. “Sebagai peraih gelar National Earth Hour Capital dua kali berturut-turut, Jakarta dapat menjadi inspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan. Bersama 124 kota lainnya di dunia, Jakarta melalui upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan implementasi strategi pembangunan perkotaan yang berorientasi kemakmuran, kesejahteraan dan kesetaraan rakyat dan kelestarian lingkungan.”

Di tingkat global, tahun ini EHCC memberi kota Paris gelar Global Earth Hour Capital. Paris dinilai memiliki ambisi jangka panjang dan visi yang komprehensif, didukung dengan aksi yang nyata. Komitmen Paris untuk menginspirasi, bekerjasama dan bertukar pengetahuan dengan kota-kota lain di dunia, terlihat jelas dalam kesempatan penyelenggaraan COP21 tahun 2015 lalu.

Jakarta bersama Bogor dan Balikpapan tahun ini menjadi kota-kota finalis dari Indonesia dalam Earth Hour City Challenge 2016. Ketiganya dipilih sebagai finalis di antara tiga kota lainnya yaitu Bandung, Surabaya dan Medan yang juga berpartisipasi dalam penghargaan EHCC tahun ini.

“Hasil dokumentasi yang ICLEI lakukan, selama kurun waktu 2013-2015, Jakarta berhasil meningkatkan jumlah pengguna moda Bus Rapid Transit (Transjakarta) hingga 500.000 penumpang per hari yang berhasil mengurangi emisi CO2 sebanyak 146.055 ton, dan melalui upaya-upaya efisiensi energi di sejumlah gedung pemerintah, pengurangan emisi yang dicapai sebesar 207.657 ton, jelas Irvan Pulungan, perwakilan ICLEI Indonesia. “Secara umum upaya pengurangan emisi oleh pemerintah Jakarta saat ini sangat ditekankan pada sektor transportasi dan efisiensi energi di gedung-gedung pemerintah”, ujarnya.

Jakarta menjadi National Earth Hour Capital bersama dengan 16 kota lainnya, yaitu Belo Horizonte, Brazil; Boulder, USA; Chiangrai, Thailand; Edmonton, Canada; Hue City, Vietnam; Lappeenranta, Finland; Montería, Colombia; Murcia, Spain; Petaling Jaya, Malaysia; Quito, Ecuador; Rajkot, India; Santa Rosa, Philippines; Shenzhen, China; City of Singapore, Singapore; Tshwane, South Africa dan Umea, Sweden.

Earth Hour City Challenge 2016 diikuti sebanyak 125 kota yang mewakili 21 negara. Kota-kota peserta EHCC dinilai dari tingkat ambisi dan inovasinya dalam mengembangkan solusi cerdas mengatasi perubahan iklim untuk mendorongkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lanjut yang sejalan dengan kondisi lokal. Paris merupakan kota yang dinobatkan sebagai Global Earth Hour Capital.

Secara terpisah, pada tanggal 30 Juni 2016 WWF akan mengumumkan pemenang kampanye global We Love Cities – versi penghargaan publik dari Earth Hour City Challenge – di website welovecities.org dan akun-akun media sosial Facebook, Instagram dan Twitter. Kampanye We Love Cities mengajak penduduk dunia untuk menunjukkan dukungannya bagi kota-kota yang berkomitmen terhadap upaya menjadi kota berkelanjutan melalui voting dan unggahan materi-materi di media sosial, yaitu Twitter, Facebook dan Instagram. Hingga saat ini kampanye We Love Cities telah menjaring partisipasi sebanyak 230.000 orang yang memilih kota-kota favorit mereka dari 46 kota yang ditampilkan dalam situs welovecities.org.

Exit mobile version