SuaraJakarta.co, JAKARTA – Tepat satu bulan yang lalu, sebelum terjadinya bentrokan antara ratusan warga dengan ribuan aparat kepolisian dan/atau satpol PP dalam peristiwa penggusuran Kampung Pulo, Pemprov DKI gelontorkan bermilyar-milyar duit kepada 7 (tujuh) institusi militer TNI dan Polri.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Heru Budi Hartono, memastikan hal tersebut dengan alasan untuk pengamanan fasilitas ibukota, khususnya ketika terjadi huru-hara.
“Kalau ada kejadian luar biasa di Jakarta yang berkewajiban mengamankan daerah ya Gubernur. Makanya, kami mencoba mengantisipasi dengan memberikan fasilitas tambahan bagi beberapa institusi,” kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Heru mengatakan dana hibah tersebut diberikan oleh Pemprov DKI sesuai dengan proposal yang diajukan. “Dana hibah ini kan termasuk dalam pengeluaran di APBD DKI 2015 untuk bantuan sosial. Besarannya ya tergantung dengan anggaran dan kebutuhan mereka,” ucap dia.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI menyebutkan pada tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menggelontorkan dana hibah kepada tujuh institusi militer, ditambah dengan satu institusi kepolisian.
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menjadi institusi militer terakhir yang menerima dana hibah dari Pemprov DKI. Dana yang mereka terima sebesar Rp 30 miliar diberikan pada Jumat (24/7/2015).
Berikut daftar institusi militer dan kepolisian yang sudah mendapat dana hibah dari Pemprov DKI pada tahun ini, sebagaimana dikutip dari laman Kompas (24/7/2015):
- Mabes TNI Rp 15,2 miliar.
- Mabes TNI AD Rp 3,2 miliar.
- Kodam Jaya Rp 38,6 miliar.
- Kopassus Rp 750 Juta.
- Koarmabar TNI AL Rp 5,9 miliar.
- Koops TNI AU Rp 4,8 miliar.
- Kostrad Rp 30 miliar, dan
- Brimob Polda Metro Jaya Rp 3,1 miliar.
Menurut penulusuran dari CNN Indonesia, atas bentrokan dengan aparat ini, sudah ada 5 (korban) yang jatuh dipukul oleh aparat. Hal itu sebagaimana ditegaskan Kepala Satpol PP DKI, Kukuh Hadi Santoso, “Dari kericuhan tadi, korban ada lima,”katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/8).
Diakuinya, terdapat 1.300 personel Satpol PP yang diturunkan untuk menggusur warga Kampung Pulo. Jumlah tersebut ditambah dengan 3.000 orang dari satuan kepolisian Polda DKI. Sehingga, total aparat yang diturunkan berjumlah 4.300 orang untuk merelokasi sekitar 900 warga kampung pulo.