RT/RW di Kebon Kosong Harus Giat Terlibat Bersihkan Lingkungan Kotor

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU) yang kini menjadi andalan program kebersihan lingkungan dan saluran di Provinsi DKI Jakarta telah berdampak positif bagi penataan lingkungan di Jakarta. Namun, di kalangan masyarakat peran PPSU tersebut berkesan bahwa saluran mampet dan lingkungan kotor seolah menjadi tanggung jawabnya

“Padahal kebersihan lingkungan dalam koridor lingkungan RT/RW menjadi tanggung jawab peduli lingkungan termasuk warga masyarakat secara keseluruhan. Ini sebuah langkah keliru,” ucap Hilmi Ibrahim pengamat perkotaan dari Universitas Unas Jakarta kepada Suara Jakarta.co.

Menurutnya, tambah Hilmi, apa yang sudah dibangun PPSU hanyalah merupakan tugas krusial dalam satu wilayah bukan urusan kecil warga atau RT/RW lapor PPSU atau Lurah.

“Masak got mampet depan rumah menjadi kapasitas RT/RW harus pula menjadi tanggung jawab PPSU, ini tidak logis,” ucap Hilmi, senin (12/10).

BACA JUGA  Awal Januari 2018, Irbanko Jakpus Akan Bedah DPA

Seharusnya, tambah Hilmi peran kerja bakti warga harus dioptimalkan dalam menjalin komunikasi peran warga di wilayah. “Percuma RT/RW dapat honor dari pemerintah bila tidak menggerakan potensi lokal warga sekitarnya,” jelas Hilmi

Menurut Hilmi, PPSU dalam zona kerjanya harus dibagi berdasarkan problem wilayah sesuai dengan sarana yang dimilikinya. Hal tersebut berkaitan dengan kapasitasnya. “Untuk bidang lain yang sudah teknis itu menjadi tanggung jawab Sudin Tekhnis SKPD, “tukasnya.

Sementara itu, Lurah Kebon Kosong Dwi Sigit Haryono memberikan tanggapan bahwa selama ini PPSU Kebon Kosong telah kompak dan mempunyai penanganan yang cepat dalam menuntaskan masalah lingkungan. “Dan mereka juga telah membentuk forum anggota untuk saling membantu dalam tugas sosialnya termasuk menyelesaikan internal kesejahteraan keluarga,” ucap Dwi.

BACA JUGA  2.627 Peserta Lomba Makan Kerupuk Dari Kelurahan Pela Mampang Pecahkan Rekor MURI

Menurut Dwi, dengan ide kreatifnya mereka mempunyai dana taktis dan hal lain yang menyangkut tranportasi.

“Tinggal kami dengan anggota 40 orang PPSU Kebon Kosong memaksimalkan apa yang menjadi prioritas pelayanan phisik bagi kepentingan wilayah Kebon Kosong yg secara teritorial sangat berat infrastrukturnya.” tambah Dwi.

Sementara secara terpisah Koordinator PPSU Kebon Kosong Buddy K menyatakan kami bersama anggota secara kolektif membentuk rescue team penanganan, selain pula membantu tugas penanganan dampak banjir.

“Namun, kami juga masih terkendala persoalan alat yang berkaitan dengan penanganan saluran yang harus ditangani secara inovatif selama ini kami masih menggunakan alat manual [tenaga] dalam penanganan berbagai masalah, “tutup Buddy.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles