Relokasi PKL Gang Laler Malah Timbulkan Masalah Baru

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Relokasi PKL Masjid Akbar yang semestinya disiapkan secara matang oleh Sudin UMKM Jakarta Pusat, ternyata hingga kini tidak terlaksana. Dampaknya, penataan PKL tersebut terus menuai masalah.

Parahnya, Inter Business Company (IBC) sebagai lembaga yang ditunjuk Pemkot Jakarta Pusat sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penanganan relokasi, malah meninggalkan masalah lewat program pendirian tenda bagi para pedagang.

Saat dikonfirmasi suarajakarta.co, pihak pengelola pasar Lenggang Basrul menjelaskan bahwa selaku pemborong, pihaknya merasa dirugikan dengan pihak IBC karena tidak membayar pembangunan tenda bahkan penanggung jawab yang berinisial NN tidak diketahui keberadaannya.

Sementara itu, pengawas pelaksana relokasi yang ditunjuk oleh Dinas UMKM Jakarta Pusat Achmad Gozali menerangkan bahwa meskipun belum ada Surat Keputusan (SK), namun pihaknya terus menyelesaikan persoalan yang ada.

BACA JUGA  Pemkot Jakpus Berikan Imunisasi Tetanus Untuk 248 Petugas PPSU

“700 pedagang hasil relokasi telah ada di lokasi ini, yang mendaftar dalam pengakuannya. Kami sedang lakukan pemilahan lokasi area para pedagang sesuai dengan produk mereka,” jelas Gozali.

Salah seorang tokoh masyarakat Ary Haryadi (42) secara jelas mengatakan, “relokasi ini bukan untuk menghilangkan masalah malah justru menimbulkan masalah baru”.

Hal itu karena relokasi Gang Laler, menurut Ary, hanya berorientasi menerima pedagang baru bukan untuk pemindahan PKL. Seperti yang terjadi di Jalan Bendungan Jago merah yang berjualan di pinggir jalan hingga menutup akses jalan tersebut.

“PKL ini tak pindah, artinya Pemkot Jakarta Pusat seharusnya merasa dikakangi oleh konsep relokasi yang hanya merupakan alasan klasik,” tutur Ary.

BACA JUGA  Bertentangan dengan UU, DPR Tolak Sebagian Pasal PP Pengupahan

Terpisah, Kasudin UMKM Jakarta Pusat Bangun Hutaluju dalam rilisnya menyatakan bahwa Pasar Gang Laler akan tetap diperbaiki dalam penataan apalagi dengan adanya sponsorship dari PT Sosro.

“Namun demikian, hal itu belum terealisasi karena masih penjajakan dengan PT Sosro yang diharapkan dapat melakukan perbaikan di segala aspek Pasar Lenggang,” jelas Bangun.

(nano/iman)

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles