SuaraJakarta.co, JAKARTA – Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Masjid Akbar, Kemayoran, Jakarta Pusat kembali tumpah ke jalan hingga menutup 4 jalur akses jalan menuju tempat ibadah. Tak karuan, kesemrawutan di kawasan tersebut memicu kemacetan. Akibatnya warga yang hendak menunaikan ibadah sholat tarawih jadi terganggu.
“Aduh, ini pedagang dan parkir kenapa nekat menggelar lapak lagi. Jadi susah mau sholat di Masjid Akbar,” keluh Budi (43), warga Kemayoran, Sabtu (27/05/2017).
Wakil Walikota Jakpus, Bayu Menghantara ketika dihubungi mengatakan, pihaknya sudah mengetahui PKL Masjid Akbar tersebut menggelar lapak. “Camatnya sudah lapor tentang PKL Masjid Akbar tersebut,” ucap Bayu.
Bayu mengatakan, kekuatan personil tidak sebanding dengan jumlah PKL di kawasan tersebut. Akan tetapi petugas Satpol PP tetap melakukan penjagaan.
“Petugas Satpol PP Jakpus melakukan penjagaan PKL itu, dibagi dibeberapa wilayah diantaranya, kawasan Tanah Abang, Menteng dan Kemayoran,” jelasnya.
Meski begitu, Walikota Jakpus, Mangara Pardede ketika ditanya soal PKL bazar Ramadhan akan menggelar kembali. Ia tetap tidak akan memberikan toleransi.
“Kalau pedagang tersebut nekat menggelar lapak, kita akan tertibkan,” tegasnya.
Sementara itu, Joko Sarjono, RT 014 Kebon Kosong mengatakan, dirinya sangat miris melihat kondisi PKL di kawasan Masjid Akbar kembali menjamur.
“Masyarakat yang melaksanakan ibadah sholat jadi terganggu. Akibat menjamurnya PKL dan parkir yang menutup jalan akses ke Masjid Akbar. Seperti tidak ada Pemerintah saja,” keluhnya.
Lanjut Joko menambahkan, padahal relokasi PKL di kawasan Masjid Akbar maupun Kemayoran Gempol (H.Ung) sudah disediakan lokasi penampungan di Lenggang Jakarta Kemayoran. (Van)