SuaraJakarta.co, JAKARTA – Program pembuatan bak sampah ramah lingkungan di RT 018/03, Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat mendapat protes dari warga. Pasalnya, bak sampah yang dibuat sedemikian ramah merupakan program Ketua RT 018, Imam Sunarto. Namun entah mengapa warga di RT 01 beralasan bahwa keberadaan bak sampah sangat menggangu kenyamanan dilingkungan seperti tebar aroma bau tak sedap.
Ketua RW 03, Pujono Pranyoto membantah tudingan tersebut. Pasalnya bak sampah dibuat untuk kepentingan warga. Sebenarnya ini solusi mengatasi sampah yang berserakan didalam saluran air dan jalan. “Sebelum dibuat bak sampah. Warga cenderung membuang sampah didalam karung maupun plastik sampah yang ditaruh didepan rumah. Akibatnya sampah kocar-kacir berserakan diacak-acak kucing maupun tikus”, kata Pujono, Minggu (03/10/2016).
Pujono menjelaskan, bak sampah ramah lingkungan ini adalah program RT 018 yang telah dikaji lebih mandalam. Bentuk bak sampah empat persegi panjang ukurannya ada yang 2 m X 1m dan 2 m X 1,60 cm, menyesuaikan lebar saluran air.
“Pembuatan bak sampah ramah lingkungan ini memperbaiki tempat-tempat sampah yang sudah tidak layak. Dan bak sampah ini merupakan kebutuhan warga. Pembuatannya pun dengan bergotong royong swadaya masyarakat”, terang Pujono. Rencananya, kata Pujono, disetiap gang akan dibuatkan 4 bak sampah. Yang jadi baru 4 bak sampah dan sudah dimanfaatkan warga. Pengangkutan sampahnya 2 hari sekali diangkut petugas gerobak RKSM.
Pujono berharap laporan warga yang disampaikan melalui surat ke Gubernur, Ahok maupun walikota seharusnya dapat dikaji terlebih dahulu. Sebab, jika laporan tidak rasional. apalagi yang melaporkan bukan warga setempat. “Silakan saja di testimone dan dicek, apakah bak sampah tersebut menimbulkan aroma tidak sedap”, tantang Pujono.
Ketua RT 018, Imam Sunarto membenarkan bahwa program pembuatan bak sampah diprotes warga, namun yang protes itu bukan warga RT 018, melainkan dari warga tetangga yaitu RT 01. “Yang protes adalah warga RT 01, bukan dari warga RT 018. Warga tersebut protes lantaran keberadaan bak sampah sangat mengganggu kenyamanan, akibat aroma tak sedap yang terdapat dalam bak sampah”, ungkap Imam.
Merasa tidak ditanggapi warga tersebut melaporkan dan bersurat ke Gubernur Ahok. Anehnya dalam laporannya sangat tidak rasional dan tidak masuk akal.
”Kalau sampah itu asumsinya bau, itu masalah teknis, namun setelah kita tongkrongin dilokasi bak sampah, ternyata tidak menimbulkan aroma bau”, ujarnya.
Meski begitu, kata Imam, pihaknya akan mengevaluasi untuk mempercepat pengangkutan sampahnya. “Pembuatan sampah ini juga dibuat atas permintaan dan kebutuhan warga RT 018 dan warga pun berswadaya dalam pembuatan bak sampah”, ucapnya. Lanjut Imam menambahkan, bak sampah ini dibuat untuk kepentingan seluruh warga.”Siapapun warga bisa membuang sampah di bak sampah tersebut. Kita berharap warga dapat memanfaatkan membuang sampah ditempat yang layak secara estetika”, tegas Imam.
Sementara itu, Iyan warga setempat mengaku, dengan adanya bak sampah tersebut warga merasa terbantu. Selain solusi mengatasi sampah yang berserakan juga lingkungan jadi tidak kotor. “Bak sampah yang baru dibuat itu tidak bau kok, malah warga disini merasa terbantu karena bak sampah tersebut dibuat senyaman mungkin seperti bak sampah ramah lingkungan”, ujarnya. (Van)