Site icon SuaraJakarta.co

Tuduhan Ahok kepada Pedagang PKL Tanah Abang: Mulai dari Dibeking Aparat, Politisi, Hingga Penyebutan Tom and Jerry

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: IST)

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: IST)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Saking sulitnya menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Ahok sampai menyebut perseteruan antara Pemprov DKI dengan para pedagang tersebut sebagai “tom and jerry“.

“Kita akan tangkapin terus. Tom and Jerry saja terus. Sekarang kita mau laporin apa, kalau laporin Perda cuma karena melanggar PErda jualan mengganggu ketenangan umum, minta hakim mutusin dan itu dendanya cuma Rp. 50.000 atau Rp. 70.000,” kata Ahok sebagaimana dikutip dari laman tribunnews.com, Senin (8/6).

Sebelumnya, Ahok juga mencurigai adanya bekingan para aparat dan politisi di balik para pedagang ini untuk terus kembali berjualan di jalan usai ditertibkan.

“Kita mau nangkap orang kita digebukin. Kita lapor alasannya enggak ketemu, padahal kita curiga itu oknum aparat,” kata Ahok.

Sebagaimana diketahui bahwa, menurut laman yang dikutip dari tempo.co (17/4/2014), Lulung diketahui sebagai pengusahan yang menguasai lahan parkir di kawasan tersebut. Atas persoalan tersebutlah, Lulung menjadi geram ketika Ahok menilai adanya preman yang menjadi beking pedangang liar di Tanah Abang.

Padahal, sebagai wakil pimpinan DPRD DKI, Lulung telah menjalankan fungsi kedewanannya untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat, termasuk menjelaskan kepada PKL Tanah Abang untuk meminta untuk berpindah dagangan.

“Saya kumpulkan 350 orang pedagang, lalu saya katakan pada mereka bahwa mereka memang menutup jalan, sehingga harus mau dipindahkan,” kata politisi senior PPP tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Tempo.co, Sabtu (11/8/2013).

Exit mobile version