SuaraJakarta.co, JAKARTA – Paslon Ahok-Djarot menegaskan dirinya tidak akan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat Jakarta. Hal itu menurut Ahok karena tidak mendidik warga Jakarta untuk mendapatkan “kail” dalam mencari penghasilan.
“Dari dulu saya sudah bilang, saya tidak boleh memberikan bantuan langsung tunai. Karena sila kelima (Pancasila) kita keadilan sosial, bukan bantuan sosial,” jelas Ahok saat mempertanyakan program paslon Agus-Sylvi tentang 1 RW 1 Miliar.
Diketahui, salah satu program andalan Agus-Sylvi adalah memberikan 1 miliar untuk 1 RW di Jakarta. Dana tersebut akan diambil dari APBD DKI yang per tahun berjumlah sekitar 70 triliun. Meskipun demikian, beberapa pihak menilai alokasi dana tersebut lebih tepat jika dipergunakan untuk membangun 7000 unit rusunami secara gratis.
“Ada 2.700 RW di Jakarta. Jika 1 RW, 1 milyar berarti per tahun APBD DKI hampir 3 triliun terserap hanya untuk yang bersifat ikan, tidak memberikan kail atau perahu. Padahal, dana tersebut, bisa dialokasikan untuk membangun 7000 unit rusunami di Jakarta, secara gratis, lengkap dengan segala fasilitasnya,” tegas Wakil Ketua Dewan Kota Jakarta Pusat, Ardy Purnawan Sani.
Diketahui, dalam debat cagub-cawagub pertama kali ini, menghadirkan moderator Ira Koesno. Serta panelis debat, yaitu sosiolog Imam B Prasodjo, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat, pengamat perkotaan Yayat Supriatna, dan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati. (RDB)