Site icon SuaraJakarta.co

Rupa-Rupa Manuver Ahok Mendapat Dukungan di Pilkada DKI, Frustasi?

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: IST)

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: IST)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Untuk kembali maju di Pilkada DKI 2017, tampaknya Ahok sudah mulai frustasi. Pasalnya, sampai sekarang, belum ada satu pun partai yang mau meminang dirinya, termasuk mantan partai yang pernah mengusung dirinya menjadi Wagub DKI, yaitu Partai Gerindra.

Senada dengan itu, pengumpulan satu juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) warga DKI untuk bisa maju lewat jalur independen, hingga saat ini, dirasa cukup berat. Tidak jelas berapa jumlah yang terkumpul, namun yang pasti relawan “Teman Ahok” tidak pernah mempublikasikan secara jelas sudah berapa warga DKI yang mendukung Ahok dengan memberikan fotokopi KTP nya secara sukarela.

Atas dasar rasa frustasi itulah, dalam bahasanya yang tersirat, Ahok seakan “mengemis” kepada Partai Gerindra untuk mau menerima dirinya kembali maju di Pilkada DKI.

“Ya kalau partai yang mengajak, saya sih ikut aja,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, sebagaimana dikutip dari lamanberitasatu.com,  jumat (24/7).

Rasa frustasi Ahok kian membuncah, dengan cara mencari-cari “kambing hitam” penyebab dirinya tidak bisa masuk kembali ke Gerindra. Sasaran tembak Ahok kali ini adalah menyalahkan Ketua DPD Gerindra DKI, Mohammad Taufik, yang menurutnya menjadi penghalang terbesar dirinya tidak dapat izin kembali ke Gerindra.

“Kalau Taufik mau tanda tangan kan, ya pasti yang lain akan tanda tangan. Cuma kan, Taufik nggak mau tanda tangan,” ujarnya.

Beragam cara dilakukan Ahok untuk memengaruhi persepsi publik agar dirinya seolah diterima oleh Gerindra. Salah satunya adalah dengan melibatkan adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yaitu Hasim Djojohadikusumo (Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra) yang seolah menyatakan mendukung Ahok untuk maju di Pilkada DKI.

“Nggak lah. Aku dan Pak Hashim baik. Pak Hashim nggak bilang tarik kok. Pak Hashim cuma bilang, ya teman 1-2 tahun, segala kemungkinan ada (untuk didukung),” ungkap Ahok.

Namun, lagi-lagi Ahok harus menelan pil pahit. Akun Twitter @Gerindra, pada 24 Juli 2015, telah secara resmi mengeluarkan sikap untuk tidak akan – bukan belum – mendukung Ahok di Pilkada DKI.

Hingga berita ini diturunkan, belum jelas apalagi manuver yang dilakukan Ahok untuk bernafsu kembali duduk di kursi DKI 1.

Exit mobile version