SuaraJakarta.co, JAKARTA – Politisi Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari menilai kebijakan Gubernur DKI Ahok lebih pro terhadap kapitalis dan kurang peduli terhadap penggusuran rakyat miskin. Hal tersebut diungkapkan olehnya di Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman Republika, Rabu (14/10).
Menurut politisi asal Nganjuk kelahiran 45 tahun silam ini, kebijakan Ahok tersebut sangat berbeda dengan Joko Widodo yang lebih ramah terhadap masyarakat miskin. “Ahok dan Jokowi itu dua bandul yang berseberangan,” katanya di Jakarta, Rabu (14/10).
Salah satu langkah blunder Ahok, menurut Eva, adalah saat mantan Bupati Belitung Timur tersebut terlalu percaya diri untuk menggusur masyarakat miskin dengan berpikir bahwa dirinya mendapat dukungan dari kelas menengah.
Padahal, menurut Eva, dalam mengelola perkotaan tidak bisa meninggalkan masyarakat miskin dalam pembangunan. “Tapi masyarakat menengah kota malah happy, makin bersih, rapi. Padahal menggilas orang-orang miskin dan ini justru berbahaya,” katanya.
Oleh sebab itu, menurut dia, Ahok juga perlu menumbuhkan kepedulian terhadap masyarakat miskin, mengingat mereka juga adalah warga negara Indonesia. “Semoga ini juga didengar,” katanya.
Hingga saat ini, PDIP belum resmi mengusung siapapun, termasuk Ahok, untuk menjadi gubernur dalam Pilkada DKI. Dengan sikap politisi PDIP ini, sangat mungkin bandul dukungan PDIP tidak akan mengarah kepada Ahok.