SuaraJakarta.co, JAKARTA – Lembaga Survei Populi Center, hari ini, Minggu (22/1), merilis hasil risetnya hari ini. Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan jumlah responden sebanyak 600 orang di 5 kotamadya dan 1 kabupaten administratif Kepulauan Seribu.
Dalam rilisnya, Periset Populi Center, Nona Evita menjelaskan bahwa survei ini dilakukan berdasarkan debat pertama seputar isu Sosial Ekonomi.
“Hal inilah yang mendasari Populi Center untuk melakukan survei lebih dalam mengenai evaluasi masyarakat terhadap performa pasangan calon dalam debat pertama, baik dalam pemahaman isu maupun penampilan para pasangan calon, serta elektabilitas kandidat pasca debat pertama,” jelas Nona sebagaimana dikutip dari laman Populi Center, Minggu (22/1).
Pasca debat perdana tersebut, publik menilai hanya paslon Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang paling unggul, dengan masing-masing persentase sebesar 36,5 persen dan 25,5 persen.
“Sedangkan, di posisi buncit, Agus-Sylvi hanya tempati 17,8 persen. Di sisi lain, masyarakat DKI yang tidak menonton debat perdana adalah sebesar 14,2 persen,” jelas Nona.
Di sisi lain, publik pun menilai kemacetan adalah persoalan yang perlu segera diselesaikan oleh gubernur mendatang (26,7 persen). Selanjutnya, tantangan yang harus segera diselesaikan adalah harga bahan pokok (20,5 persen), jumlah pengangguran (15 persen), biaya pendidikan dasar (7,8 persen), dan biaya kesehatan (7,5 persen).
“Dari lima isu tersebut, isu yang belum dibahas di debat pertama, sebaiknya dibahas di debat kedua dan ketiga. Karena masyarakat DKI perlu mengetahui pemahaman para kandidat mengenai permasalahan Jakarta yang paling mendesak,” tegas Nona.
Survei ini pun menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan Margin of Error 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.