SuaraJakarta.co, JAKARTA – Tim Pemenangan Sandiaga Uno untuk Pilkada DKI, Anggawira menyatakan bahwa Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BPN2TKI) seharusnya meningkatkan kompetensi para TKI bukan malah berpolitik mengurusi Pilgub.
Anggawira akan menggugat Nusron yang berstatus pejabat negara tapi juga merangkap menjadi ketua Tim Pemenangan Ahok, Bahkan Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok, Dono Prasetyo yang juga Kepala Hubungan Luar Negeri dan Humas BNP2TKI
“Di era Masyarakat Ekonomi Asean, seharusnya BNP2TKI fokus pada peningkatan kompetensi bagaimana kapasitas TKI kita jadi lebih baik, lebih dihargai di luar. Nusron dan Dono urus TKI, jangan makan gaji buta. Dan malah berpolitik urusin Gubernur Petahana,” tegas Anggawira.
Anggawira meminta Nusron dan teman-teman harus memperhatikan arus tenaga kerja asing di Indonesia yang membludak.
“Akhir-akhir ini isu tenaga kerja asing yang ke Indonesia sangat banyak. Ini bagaimana? Harus dikontrol itu semua. Fokus Nusron jadinya tak jelas sekarang!,” tutur Anggawira.
Sebagai pejabat negara, keterlibatan Nusron dalam tim kampanye Ahok menurutnya melanggar melanggar UU Aparatur Sipil Negara (ASN). Pasal 70 ayat (1) disebutkan jika dalam kampanye calon dilarang melibatkan Aparatur Sipil Negara, anggota Polri dan anggota TNI. tu.
Anggawira menambahkan bahwa Tim Pemenangan Ahok tidak mungkin bisa transparan karena melibatkan ASN dalam timnya.
“Katanya Ahok setiap calon harus transparan, kita siap buka-bukaan dana kampanye. Bagaimana mau transparan dan accountable timnya aja pejabat negara. Kami juga tantang untuk usut tuntas harta keluarga Ahok dari istrinya hingga staf pribadinya Sunny itu. Harus jelas semua,” papar Anggawira.