Kasus Penistaan Agama dan Reklamasi, Dua Faktor Pemrosot Ahok di Peringkat Terbuncit

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Persoalan Penistaan Agama dan Kasus Reklamasi menjadi faktor terpenting dari penurunan elektabilitas Ahok hingga menjadi peringkat terbuncit.

Hal itu sebagaimana terungkap dari hasil survey Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) yang dilakukan mulai dari 25 Oktober hingga 3 November 2016.

“Publik utamanya tidak puas dengan pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu yang dianggap menyinggung Umat Islam, 82 % menyatakan pernyataan Ahok tersebut salah. Demikian mayoritas responden (72%) menganggap kebijakan Ahok terkait reklamasi pantai salah,” papar Direktur Eksekutif LKPI, Dendi Susianto, di Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).

Pengumpulan data ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terhadap 1.200 responden. Respoden ditentukan secara proporsional terhadap proyeksi jumlah pemilih di DKI Jakarta yang tersebar di enam wilayah yakni Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.

BACA JUGA  DPR Pertanyakan Sikap Pemerintah Bebaskan PPN Hiburan Malam

Adapun, mengenai Margin of error diperkirakan sebesar +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Meskipun demikian, Dendi menilai, hasil riset tersebut menyebutkan bahwa masyarakat Jakarta mengapresasi program kerja yang dilakukan oleh pasangan petahana. Lebih dari separuh responden (55,2%) mengatakan bahwa program kerja Ahok-Djarot baik.

“Namun bila ditelaah lebih jauh publik tidak puas dengan beberapa kebijakan dan sikap petahana,” urai Dendi Susianto.

Dari hasil survei LKPI, secara mengejutkan menempatkan pasangan Agus Harimurti berada dalam posisi elektabilitas sebesar 27,6% mengungguli pasangan Anies-Sandi yang berada di posisi kedua sebesar 25,9% dan petahana Ahok-Djarot berada pada angka 24,6 %. (RDB)

Related Articles

Latest Articles