SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kader Senior Partai Demokrat Marzuki Ali menilai petahana Ahok tidak mungkin tidak dapat dikalahkan.
Hal itu , menurutnya, tercermin dari semakin banyaknya organisasi anti Ahok di akar rumput, dari kampung ke kampung. Sehingga, mengakibatkan tren elektabilitas Ahok semakin menurun
“Hasil survey jelas, elektabilitas ahok semakin menurun, trend menurun ini bahaya, kalau tdk ada sesuatu yang luar biasa tidak mungkin trend itu bisa direbound. Ditambah lagi organisasi anti ahok semakin berkembang, sudah sangat massive dari kampung ke kampung, itu semua pasti dalam pantauan SBY,” jelas Marzuki sebagaimana dikutip dari pesan elektronik (whatsapp) yang beredar massif.
Ketua DPR RI periode 2009-2014 ini menambahkan, peluang Ahok untuk tidak terpilih lagi ini semakin dibuktikan dengan bahwa belum pernah ada pejabat atau partai di DKI yang menang dua kali berturut-turut.
“Ada referensi, DKI belum ada pejabat atau partai yang menang 2 kali era demokrasi. Pemilih di jakarta sangat cair dan mudah berpindah, begitu tidak puas langsung pindah,” tambah Marzuki.
Jika ditilik lebih dalam, Pilkada DKI secara demokratis baru dimulai pada tahun 2007, di mana saat itu bersaing dua pasangan calon dan dimenangkan oleh pasangan Fauzi Bowo-Prijanto. Namun, pada Pilkada DKI 2012 Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli sebagai petahana dikalahkan oleh Jokowi-Ahok.
Kini, di Pilkada DKI 2017 yang diikuti oleh 3 paslon, yaitu Ahok-Djarot, Anies-Sandiaga, dan Agus-Sylviana, bukan tidak mungkin petahana Ahok-Djarot akan kalah di putaran pertama. Sehingga, putaran kedua hanya akan diikuti oleh dua paslon dari partai non PDIP. (RDB)