SuaraJakarta.co, JAKARTA – Yorrys Raweyai akhirnya secara resmi dicopot dari posisi sebagai Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) DPP Partai Golkar.
Kabar itu diperoleh dari Ketua DPP Partai Golkar Aziz Samual, Selasa (3/10). Menurut Aziz, SK Pemberhentian tersebut dilakukan
karena manuver Yorrys yang kerap mendesak Novanto mundur.
“Alasan (pemecatan) mungkin selama ini Pak Yorrys membuat intrik yang tak menguntungkan Golkar. Dengan demikian beliau diganti oleh Letjen (Purn) Eko Widyamoko,” ucap Ketua DPP Golkar Aziz Samual, Selasa (3/10).
Sebelumnya, Yorrys memang kerap mendesak Novanto untuk mundur. Sebab, berdasarkan kajian yang telah dilakukan, kasus KTP-el yang menyudutkan Novanto atas status tersangka oleh KPK, membuat elektabilitas Golkar semakin menurun.
Kajian itu berdasarkan hasil dari Tim Kajian Elektabilitas Partai dalam rangka penyelamatan suara. Tim itu dipimpin oleh Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Golkar Yorrys Raweyai serta Ketua Koordinator Bidang Kajian Strategis dan Pengembangan Sumber Daya Masyarakat Golkar Lodewijk Fredrich Paulus.
“Kita bicara bagaimana menyelamatkan partai dari keterpurukan. Kalau masih mau menunggu dan terjebak dalam strategi dan proses hukum Ketua Umum ya tidak akan bergerak ke mana-mana,” jelas Yorrys.
Meskipun demikian, Politisi Golkar asli Serui, Papua, itu masih menganggap kabar pemecatan dirinya itu sebagai hoaks.
Sebab, pemecatan tersebut disampaikan Aziz Samual yang notabene tidak memiliki kewenangan berbicara ke publik.
“Ingat, situasi sekarang sudah ditunjuk juru bicaranya hanya ketua harian Nurdin Halid dan Sekjend Idrus Marham,” jelas Yorrys. (RDB)