SuaraJakarta.co, JAKARTA – Hingga saat ini, partai yang secara terbuka sedang melakukan penjajakan kepada Ahok di Pilkada DKI 2017 hanyalah Partai NasDem. Partai besutan Surya Paloh ini mengaku sedang “memonitor” kinerja mantan bupati Belitung Timur tersebut dan memasukkannya ke dalam daftar nama yang akan diusung.
“Kami masih mengamati elit dan tokoh yang akan maju pada (Pilkada DKI Jakarta) 2017. Ahok salah satu yang masuk radar kami,” kata Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (31/7/2015)
Rio mengakui jumlah kursi NasDem di DKI pada pilkada lalu tak cukup untuk mengusung sendiri pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. “Saat ini kami masih mengamati dinamika politik di DKI,” ujar Rio.
Dia juga belum memunculkan tokoh internal partai yang mungkin akan didorong maju. “Kalau bisa kita gabungkan internal dan eksternal. Bisa wakil (gubernur) dari eksternal ataupun sebaliknya,” katanya.
Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Ahmad Sahroni mengatakan, pihaknya belum berpikir untuk menyiapkan langkah menghadapi pilkada Jakarta. Menurutnya, NasDem masih fokus pelaksanaan pilkada serentak yang berlangsung Desember mendatang. “Kita fokus dulu di pilkada. DPP belum berbicara soal Pilgub DKI,” ujar Sahroni.
Minimnya kursi Partai NasDem DKI Jakarta membuat NasDem fokus untuk menaikkan perolehan kursi sebelum berbicara mengenai pengusungan calon gubernur-wakil gubernur. “Di DKI kami hanya 5 kursi. Pilkada selanjutnya kami menargetkan 12 kursi dengan target tertinggi 20 kursi,” ujarnya.
Konsolidasi Internal
Menyiapkan Pilkada DKI 2017 tersebut, Ketua DPW NasDem DKI, Ahmad Sahroni, mengadakan pertemuan dengan seluruh pengurus ranting untuk menjaga komunikasi serta melakukan konsolidasi.
“Makanya, kita hari ini (Kamis, 30/7), ingin merapatkan barisan dengan mengumpulkan semua pengurus,”katanya sebagaimana dikutip dari harian Rakyat Merdeka, Jumat (31/7).
Sahroni menambahkan kekompakan dan komunikasi yang baik merupakan modal berharga bagi Partai NasDem untuk memenangkan pertarungan di pilkada maupun di pemilu yang akan datang.
“Bagaimana bisa menang kalau tidak kompak, makanya kita harus satu suara untuk membangun dan memajukan partai. Jangan lagi saling mengandalkan. Kita kerja bareng,”harapnya.