SuaraJakarta.co, NEW ZEALAND – Wakil Ketua DPR RI yang juga Pimpinan Tim Implementasi Reformasi DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan, suatu bangsa yang demokrasinya semakin stabil biasanya ditandai dengan semakin solidnya sistem parlemen. Negara-negara yang umurnya ratusan tahun itu, biasanya parlemennya semakin stabil.
“Di New Zealand, meski pun negara kecil dengan penduduk sekitar lima jutaan, tapi anggota parlemennya cukup banyak sekitar 120 orang dan itu representatif sekali,” kata Fahri Hamzahm kepada wartawan disela-sela kunjungan muhibah Timwas Implementasi Reformasi DPR RI di New Zealand, Australia.
Itu sebabnya, menurut Fahri perlu dipikirkan satu representasi yang lebih besar, bagi rakyat Indonesia yang jumlahnya 270 an juta, tetapi anggota parlemennya hanya 560 orang.
“Kalau 560 itu kan kira-kira kalau kita bandingkan dengan yang di sini (Australia), hanya bisa mewakili empat kali penduduk New Zealand. Itu adalah representasi sementara kita,” ujarnya.
Namun yang terpenting, lanjut Fahri adalah bagaimana mekanisme di dalam parlemen yang dibangun, seperti sistem, sekretariat jenderalnya, dan sistem keanggotaan yang lebih memungkinkan para anggotanya itu berpartisipasi secara maksimal. Termasuk juga sistem pendukungya, baik itu secara intelektual maupn sistem pendukung kesekretariatan jenderal itu perlu terus menerus dibangun.
“Saya sebagai pimpinan tim implementasi reformasi DPR RI, sudah mengusulkan blue print dan sekarang kita akan mengusulkan tujuh masukan menjelang akhir masa jabat DPR preiode ini,” cetus politisi dari PKS itu.
Dan apabila ini bisa diimplementasikan, Fahri meyakini akan lahir parlemen dan sistem perwakilan yang lebih modern di Indonesia. Selain tentunya bisa dilihat, space yang ada itu terlalu kecil.
“Tetapi itu sekali lagi, subjek keberanian dari keberanian pemerintah untuk investasi dalam pembangunan. Nah ini hal-hal yang nanti secara akumulatif kita akan jadikan bahan perbandingan dan pertimbangan bagi pembangunan parlemen modern Indonesia,” pungkas Fahri Hamzah.
Dalam kunjungan muhibahnya ke New Zealand, delegasi DPR RI diterima oleh Dubes RI untuk Australia, Tantowi Yahya dan menyempatkan mengunjungi peternakan sapi terbesar.
Selain itu, delegasi pimpinan Fahri Hamzah juga melakukan pertemuan dengan Sir Ron Young, mantan hakim yang saat ini memimpin Parole Board, sebuah lembaga independen yang bertugas memberikan pembebasan bersyarat untuk pelanggar hukum di New Zealand. ***