SuaraJakarta.co, JAKARTA – Penggagas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Fahri Hamzah, berbicara soal dasar kelahiran Garbi. Dia juga menyinggung sikap dukungan Garbi di Pilpres 2019.
“Garbi lahir karena ada yang tidak jelas. Dimulai dari ketidakjelasan warna dan identitas, maka hilanglah keyakinan dan iman. Dan itulah yang membuat bangsa terjungkal menjadi pembebek dan menjadi embel-embel dari bangsa lain,” ujar Fahri dalam sambutannya di Deklarasi Garbi DKI Jakarta, di Oval Atrium Mall Epiwalk, Rasuna, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, seperti dilansir Detik.
Terkait adanya kezaliman, Fahri menyatakan Garbi lahir menentang arah lama yang tidak kuat dengan perbedaan pikiran dan pendapat.
“Garbi lahir menentang kezaliman, Garbi lahir menentang arah lama yang tidak kuat menghadapi pikiran dan pendapat dan kita lahir untuk menentukan patok baru ketika bangsa sudah menyimpang arahnya. Maka arah baru diperlukan,” ucap Fahri.
Fahri pun menyinggung arah dukung Garbi pada Pilpres 2019. Menurutnya, Garbi akan mendukung calon presiden yang memiliki tenaga kuat membangkitkan dan membuat Indonesia berwibawa.
“Pertanyaan berikutnya adalah siapa yang akan kita dukung. Waktu semakin mendekat, 17 April adalah momen dalam sebuah kotak rahasia, kita bisa memutuskan naik atau tumbangnya sebuah kekuasaan. Maka pertanyaannya, siapa yang akan kita dukung,” kata Fahri.
“Teman-teman sekalian, pertanyaannya sederhana. Siapa yang punya tenaga untuk membawa Indonesia naik ke atas? Siapa yang punya tenaga untuk membangkitkan Indonesia? Siapa yang kemauan dan cita-citanya dapat menjadikan Indonesia berjaya dan punya wibawa? Itulah yang kita dukung,” sambung Fahri.
Lebih lanjut, Fahri menegaskan, dari calon presiden yang ada sekarang, Garbi akan memilih presiden yang punya tenaga membawa cita-cita Garbi. Siapa?
“Dari presiden ini nanti akan ada pertanyaan definitif. Mana yang posturnya punya tenaga untuk membawa ide dan cita-cita Garbi itulah yang akan dipilih oleh Garbi,” imbuh Fahri.
Diwawancarai seusai acara, Fahri berpendapat Jokowi tak punya tenaga yang dibutuhkan Garbi, termasuk soal hukum hingga politik. Baginya, Prabowo lebih memiliki tenaga itu.
“Ini kan kelihatan sekarang. Dari kata-kata saja kelihatan siapa yang punya tenaga. Nanti kita akan menyatakan secara terbuka, tapi rasanya Pak Jokowi nggak punya tenaga,” ucap Fahri.
“Sekarang kalau Pak Prabowo punya tenaga yang besar untuk angkat Indonesia, karena buat kami Garbi, gampang angkat Indonesia kalau sudah punya tenaganya,” sambungnya. [**]