Elektabilitas Ahok Turun 20 Persen dalam Enam Bulan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kasus Penistaan Agama yang dialami oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi penentu signifikan turunnya elektabilitas Ahok enam bulan terakhir ini.

Hal itu disampaikan Direktur Lembaga Survei Pollmark Indonesia Eep Saefullah Fatah saat menyampaikan hasil surveinya di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).

“Faktor yang terbesar di Jakarta adalah kasus penistaan agama. Yang menjadi fenomena adalah turunnya elektabilitas Basuki yang signifikan hingga 20 persen dalam waktu 6 bulan. Ternyata masyarakat Jakarta terkena isu itu” jelas Eep.

Diketahui, elektabilitas Ahok pada Bulan Juli 2016 sebesar 42 persen. Lalu turun di Bulan September- Oktober 31,9 persen, dan terakhir di Bulan Januari 2017 sebesar 20,4 persen.

BACA JUGA  Sekda DKI Saefullah masuk bursa Cawagub PKB DKI, Jadi Pendamping Ahok?

Selama survei tersebut, nilai Eep, pada survei terakhir terjadi signifikansi tertinggi penurunan elektabilitas Ahok. Oleh karena, persoalan yang berkaitan dengan primordialisme, yaitu penistaan agama, hingga menyentuh aspek yang paling mendasar dari Agama Islam, yaitu kitab suci Al-Quran.

“Pelajaran Jakarta yang penting adalah soal komunikasi politik yang menjadi faktor utama pemimpin, dan itu berlaku di daerah manapun,” papar Eep.

Oleh karena itu, dengan adanya penurunan elektabilitas Ahok ini menjadi suatu kewajaran jika suara cagub lainnya, yaitu Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono menjadi naik.

“Maka, akan aneh kalau ada lembaga survey yang mengatakan mereka turun. Kalau ada orang melakukan kampanye, social media bermain, dan sebagainya tidak mungkin ada suara paslon yang turun,” tegas Eep.

BACA JUGA  Pengurus Gereja Pantekosta Nilai Kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan Merupakan Masa Terbaik

Diketahui, dalam survei Polmark Indonesia tersebut, sosok Cagub Anies Baswedan adalah sosok yang paling disukai oleh masyarakat Jakarta (51,5 persen). Disusul Agus (49,1 persen) dan Basuki (34 persen).

Secara elektabilitas, Cagub DKI nomor urut 3 tersebut juga berada di posisi atas dengan elektabilitas 25,3 persen, Agus-Sylvi (23,9 persen), dan Basuki-Djarot (20,4 persen).

Responden yang terlibat dalam survey ini berjumlah 1200 responden, dengan metode Multistage Random Sampling dan wawancara tatap muka langsung, dan dengan Margin of Error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan hingga 95 persen. (RDB)

Related Articles

Latest Articles