SuaraJakarta.co, JAKARTA – Karena tidak dimuatnya pemberitaan tentang suksesi pergantian kepemimpinan di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), laman Kompas.com habis-habisan di-bully di media sosial facebook.
Hal itu lantaran di antara media besar lainnya, hanya Kompas.com yang tidak satu pun menurunkan berita untuk memuat terpilihnya Shohibul Iman dan Salim Segaf Al-Juffri, masing-masing sebagai Presiden dan Ketua Majelis Syuro PKS yang baru.
“Saya dari tadi mencari berita tentang suksesi di tubuh PKS di laman Kompas. Nihil. Padahal, berita yang sama sudah muncul di portal-portal berita lainnya sejak beberapa jam tadi,”tulis Tarli Nugroho dalam laman facebook-nya, pada sekitar pukul 10 malam, Senin (10/8).
Bahkan Tarli, menurutnya, harus googling untuk menemukan pemberitaan Kompas terkait sukses ini. Ia mengaku bahkan sudah dalam waktu dua puluh empat jam terakhir hingga status itu ditulis, tidak ada satupun berita yang dimuat Kompas.
Lalu, dengan bahasa Jawa halusnya, ia menyindir Kompas, “Kata orang Yogya, ngono yo ngono, ning ojo semono. he he,”jelasnya.
Kompas Belum Move On?
Tampaknya, status facebook Tarli tersebut mendapatkan respon dukungan dari banyak orang. Bahkan, status tersebut mendapatkan 116 like dan 5 kali di-share dengan beragam komentarnya.
“Kalau ada berita yang jeleknya baru duluan memuat dan terkesan heboh,”tutur Arham Rivai.
Sindiran pedas datang dari Ika Rais,”Kasihan wartawan Kompas, jam segini belum dapat berita tentang PKS. Hiks..,”.
“Hahaha. Makjleb tenan iki statuse. Jadi, apakah Kompas dan sekutunya bisa disebut belum move on, kang?”, Sindir Anggry Solihin.
“Ini beneran ya, Kompas nggak nulis berita tentang Suksesi PKS yang berjalan lancar, aman, dan damai, hehe.. nggak sedep buat mereka. Tapi, kalo tentang poligaminya tokoh PKS, naaahh, itu baru BERITA,” sindir keras Pipiet Laily Savitri.
Menurut penulusuran Suarajakarta.co, hingga Selasa (11/8) dini hari, tidak ada satu pun berita Suksesi PKS ini yang dimuat oleh Kompas.com. Hingga berita ini diturunkan pihak redaktur Kompas belum memberikan keterangan resmi mengenai tidak adanya berita tentang suksesi ini.