Site icon SuaraJakarta.co

Djarot Sebut DPRD DKI Politisasi Persoalan Penggusuran di Rawajati

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wagub DKI Djarot Saeful Hidayat menuding pihak-pihak yang mengecam penggusuran Rawajati sedang melakukan politisasi.

Djarot menyampaikan hal itu dalam menanggapi pernyataan dari Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, yang mengecam keras aksi penggusuran tujuh puluh rumah warga pada Kamis (1/9).

“Biasalah itu kan dipolitisasi. Biasa,” kata Djarot di Balai Kota, Jumat (2/9).

Mantan Walikota Blitar itu bahkan mengklaim bahwa penggusuran yang dilakukannya tersebut sudah dilakukan secara manusiawi. Oleh karena, Pemprov DKI telah menyediakan tempat tinggal relokasi di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara.

“Ya itu (rawajati) kan peruntukannya untuk ruang terbuka hijau. Sebelum penggusuran sudah disosialisasikan terus menerus. Jadi, penggusurannya tidak semena-mena dan sangat manusiawi menurut saya,” jelas Djarot

*Warga Ogah Pindah*

Menanggapi permintaan Djarot itu, warga korban gusuran menyatakan mereka sebenarnya menyetujui untuk direlokasi. Namun, mereka ingin relokasi tersebut tidak jauh berada di Jakarta Utara, tapi tetap di Jakarta.

“Kita sebenarnya mau kalau disuruh pindah, direlokasi. Tapi, kami inginnya tetap berada di Jakarta Selatan. Di sekitar sini aja lah. Tidak jauh-jauh sampai ke Marunda. Di sana kan juga belum jelas bagaimana kita berjualan,” jelas salah seorang warga kepada suarajakarta.co, Sabtu (3/9).

Bahkan, beberapa warga berjanji akan terus bertahan tinggal di lokasi penggusuran. Meskipun rumah mereka telah hancur, namun mereka akan terus berjualan mendirikan tenda untuk mengais rezeki.

“Kami sudah ajukan gugatan ke LBH. Kami akan terus bertahan di sini. Karena di sini tempat biasa kami mencari rezeki. Kalau kami pindah, belum tentu dapat yang sama,” jelas seorang warga lainnya kepada suarajakarta.co. (RDB)

Exit mobile version