Site icon SuaraJakarta.co

Djarot Hanya Diam Cemberut Saat Ahok Mendekatkan Dirinya di Depan Wartawan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok, tampaknya terus menggoda PDI Perjuangan agar mau mengusung dirinya maju kembali di Pilgub DKI 2017 berpasangan dengan Djarot Saeful Hidayat.

Godaan tersebut muncul saat dirinya ditanya kabar desas-desus bahwa PDI Perjuangan akan mengumumkan pencalonan Ahok-Djarot jilid II. Sambil tertawa, Ahok mendekatkan
tubuhnya kepada Djarot yang berdiri di sisinya.

“Kamu lihat, kami serasi enggak?,” kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut sambil menggoda Djarot, di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu pagi (17/8)

Kemudian Ahok memilih untuk berlalu menuju mobil dinasnya ketika wartawan mengonfirmasi kabar deklarasi yang akan disampaikan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Melihat polah Ahok tersebut, Djarot pun diam cemberut dan tidak menanggapi guyonan Ahok yang menggoda partai moncong putih.

Berdasar kabar yang beredar, Ahok bersama Djarot akan mengambil formulir pencalonan di DPP PDI-P. Di sisi lain, Djarot juga enggan menanggapi kabar tersebut. Dia mengatakan hanya akan mengisi waktu di hari kemerdekaan dengan melaksanakan upacara.

*PDIP Bantah Deklarasi Ahok-Djarot*

Di sisi lain, Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi membantah kabar deklarasi dua petahana tersebut.

Dia menyebut, kabar tersebut melampaui wewenang Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Belum, belum ada putusan. Kok belum ada putusan sudah dikabar-kabarin? Kan semua keputusan ada di tangan Ibu Ketum (Megawati),” kata Prasetio seusai mengikuti upacara bendera, di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/8).

Ahok kini telah didukung oleh tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar. Sedangkan PDIP masih membahas sikap mereka untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kuat dugaan, PDIP masih mempertimbangkan menduetkan Risma dengan Sandiaga untuk melanjutkan koalisi dengan Partai Gerindra seperti yang terjadi pada Pilgub DKI 2012. (RDB)

Exit mobile version