Dengarkan Adzan Berkumandang, Kampanye Sandiaga di Petukangan Berhenti Sementara

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Komitmen Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terhadap hadirnya kembali nuansa keislaman di Jakarta, bukan isapan jempol semata.

Hal itu terlihat dari kampanye Sandiaga saat berada di Panti Asuhan An-Najah, Kelurahan Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pagi ini, Sabtu (18/3).

Dul Saman, selaku MC, mendadak memberhentikan acara tersebut karena diminta Sandiaga saat mendengar lantunan adzan dzuhur yang masuk, meresap hingga ke lokasi acara.

“Bapak-ibu, kita hentikan sejenak acaranya ya. Adzan sudah berkumandang,” pinta Dul Saman di hadapan ratusan warga yang hadir.

Dul Saman adalah salah satu Alumni Panti Asuhan An-Najah angkatan tahun 90. Meskipun sedikit alami kekurangan dari sisi fisik, namun dirinya gigih totalitas mendukung Paslon Anies-Sandi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

BACA JUGA  Ketika 'Niat Jahat' menjadi Bahan Olok-Olokan di Twitter, Nyindir KPK?

“InsyaAlloh kita bisa membawa perubahan Jakarta dengan Islam yang sejuk, ramah, toleran, dan menghargai perbedaan,” komitmen Sandiaga terkait nuansa Islam di Jakarta.

Dalam programnya, Anies-Sandi memang berkomitmen untuk menggairahkan kembali sisi keislaman di DKI Jakarta. Misalnya, KJP Plus dapat digunakan sekolah madrasah di semua tingkatan, KJS dapat digunakan untuk para penceramah, termasuk tambahan SPP bagi sekolah swasta, hingga dzikir akbar di kawasan Monas.

Bak gayung bersambut. Komitmen dan program Sandiaga tersebut, tampaknya didukung oleh para tokoh ulama setempat. Hal itu ditandai dengan hadirnya dua Tokoh MUI untuk mendukung Anies-Sandi di lokasi acara, yaitu KH Ahmad Nawawi (Ketua MUI Jakarta Selatan) dan Ustadz Abdul Hadi (Ketua MUI Kelurahan Pesanggrahan). (RDB)

Riski Ari Wibowo
BACA JUGA  PPK, Panwas, PPS, PPL Harus Kerja Kompak Untuk Sukseskan Pilgub DKI 2017
Author: Riski Ari Wibowo

Related Articles

Latest Articles