SuaraJakarta.co, JAKARTA – Cagub DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan menilai Jakarta mengalami ketimpangan ekonomi yang semakin ekstrim saat ini.
Anies menilai Jakarta telah memiliki 17 gubernur, tetapi yang terjadi adalah yang miskin semakin miskin, yang maju semakin maju.
Anies mendasarkan penilaian ini berdasarkan pengalaman dirinya selama menjadi Mendikbud sebelumnya. Anies menceritakan bahwa dirinya telah banyak mengelililingi daerah di Indonesia.
“Namun, ternyata ketimpangan yang super ekstrim itu tidak jauh dari tempat kita. Justru ibukota kita adalah tempat yang ketimpangannya luar biasa,” ujar Anies saat menyampaikan pidato pada acara “Apel Siaga Koordinator RW se-Jakarta” PKS Jakarta, Simprug, Kebayoran Lama, Minggu (11/12).
Oleh karena itu, Anies menegaskan bahwa pemenangan Pilkada DKI bukanlah sekadar untuk memenangkan paslon Anies-Sandi.
“Tetapi ikhtiar untuk membuat Jakarta semakin tidak tertinggal. Karena yang kita ganti bukan sekadar foto atau nama gubernurnya, tapi yang kita ganti adalah kebijaksanaan pemimpinnya di ibukota jakarta ini,” jelas Mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Anies optimis seluruh mesin partai bersama relawan yang terkomando di bawah arahan Ketua Tim Pemenangan Mardani Ali Sera akan serius membangun Jakarta sebagai kota berkeadilan.
“Jakarta harus menjadi kota berkeadilan. Jakarta harus menjadi kota yang mensejahterakan bagi semua,” seru Anies disambut riuh ribuan orang yang hadir di lokasi. (RDB)