SuaraJakarta.co, JAKARTA – Beredar surat keputusan Partai Golkar untuk menetapkan dan mengesahkan Ridwan Kamil sebagai calon wakil kepala daerah Jawa Barat yang berpasangan dengan Daniel Muttaqien Syafiudin.
Dalam surat yang bernomor R- /GOLKAR/IX/2017 itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Setya Novanto dan Sekjend Idrus Marham dengan ditujukan kepada Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi.
Surat itu pun menyebut pertimbangan mengusung Ridwan Kamil salah satunya adalah berdasarkan hasil rapat Tim Pilkada Pusat Partai Golkar yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2017, 1 Agustus 2017, dan 4 September 2017 yang dihadiri oleh unsur Pimpinan DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
“Keputusan ini bersifat final dan mengikat bagi seluruh jajaran Pengurus/Fungsionaris/ Kader dan Anggota Partai Golkar. Segala tindakan yang bertentangan dengan hasil keputusan ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan organisasi yang berlaku,” tulis surat tersebut.
Menanggapi itu, Dedi Mulyadi yang juga diisukan akan maju dalam Pilgub Jabar 2018 mengaku heran. Pasalnya dengan kondisi Ketum Golkar Setya Novanto yang terbaring sakit, tidak mungkin berani mengambil keputusan penting.
“Setahu saya kan pak Setya Novanto itu dioperasi jantung di rumah sakit, masa sih orang dalam keadaan dioperasi baru selesai masa penyembuhan,” kata Dedi sebagaimana dikutip dari Detik, Jumat (22/9/2017).
Menurutnya sulit dibayangkan dengan kondisi sakit parah, pimpinannya itu memimpin rapat dan menetapkan keputusan yang menyangkut hidup banyak orang mendatang termasuk partai Golkar.
“Masa sih, masih sempat-sempatnya membuat rapat dan memutuskan calon gubernur dan wagub yang menyangkut hidup 46 juta rakyat Jabar dan kelangsungan partai Golkar,” ungkap Bupati Purwakarta itu. (RDB)