Site icon SuaraJakarta.co

Ahok Terus Meneror PNS DKI, Maunya Apa Sih?

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Teror Ahok kepada PNS DKI, terus berlanjut. Kali ini ancaman tersebut datang saat Ahok melantik Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, menggantikan Syamsudin Noor yang dipecat oleh Ahok.

Saat pelantikan tersebut, mantan Bupati Belitung Timur tersebut meneror PNS DKI untuk tidak lagi memberi ataupun menerima setoran. Selain itu, ia juga mengimbau PNS DKI berkinerja lebih baik lagi.

“Saya minta alumni IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) jangan suka kumpulin uang lagi. Uangnya kecil sih yang dipungut, Rp 20 juta-Rp 30 juta. Oknum orang Dinas Pajak juga kumpulin uang Rp 500 juta. Saya lagi cari buktinya. Mungkin 70 persen (PNS) mau saya pecat,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman Kompas, Kamis (13/8/2015).

Teror Ahok berupa kata-kata kasar yang menyudutkan PNS DKI seolah-olah adalah penjahat yang harus dikejar-kejar
“Silakan Anda berpesta setelah tahun 2017. Namun kalau saya masih di sini, saya akan kejar Anda,” kata Ahok lagi.

Ahok meminta agar berbagai imbauannya ini ditanggapi secara serius. Sebab, jika pejabat masih bekerja tidak baik, dirinya mengancam akan menjadikan pejabat tersebut sebagai staf.

Pejabat akan diminta belajar di Badan Pendidikan Latihan (Badiklat) DKI dan kehilangan tunjangan kinerja daerah (TKD) setara pejabat eselon. Jika masih tidak bekerja baik, ancaman berlanjut hingga pemotongan 80 persen penghasilannya. Dengan kata lain, pegawai itu hanya menerima gaji pokok.

“Kalau masih kerja tidak baik juga, dipensiun-dinikan saja dan tidak usah diberi TKD. Kalau begitu, DKI hemat APBD Rp 1,2 triliun,” kata Basuki.

Selain itu, menurut Ahok, banyak pula pegawai yang tidak jujur ketika mengisi E-TKD. Dia berharap, hal itu dapat diminimalkan.

Di penghujung pidatonya, Ahok berjanji akan terus meneror PNS DKI hingga Oktober 2017. Ahok berdalih telah banyak kemunafikan yang terjadi di kalangan PNS.

“Saya tahu, sudah banyak yang lempar isu untuk jangan pilih saya pada Pilkada 2017. Namun ingat, saya masih di sini sampai Oktober 2017, jadi masih panjang juga penderitaan kalian. Saya ngomong begini karena saya sudah muak dengan kemunafikan,” kata Ahok.

Exit mobile version