SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua Umum Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Marlo Sitompul mengutuk keras pemberangusan orang miskin yang terus dijalankan oleh Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Ahok.
“Pemprov DKI dan Ahok seharusnya membuka ruang partisipasi yang adil dan setara dengan para korban sehingga penataan ruang kota Jakarta tidak membunuh kehidupan rakyat miskin. Upaya ini hanya bisa dilakukan apabila Ahok menganggap rakyat miskin bukan sebagai penyakit dan biang kerok atas problem kota Jakarta,” tegas Marlo sebagaimana rilis yang dikirimkan ke suarajakarta.co, Selasa (12/3).
Namun Marlo Sitompul pesimis hal tersebut dapat terwujud secara nyata. Pengerahan 4.218 aparat personil gabungan menjadi bukti bahwa Ahok lebih mengedepankan cara-cara represif ketimbang dengan cara-cara yang lebih beradab dan memanusiakan manusia.
Oleh karena itu, SPRI pada Bulan Mei, menurut Marlo, akan mengkonsolidasikan ribuan rakyat miskin korban gusuran untuk melawan kebijakan Gubernur Ahok dan Partai Politik Pembunuh Rakyat Miskin.
“Kami akan mendeklarasikan Gerakan Rakyat Miskin Melawan Penggusuran di Waduk Pluit. Sudah waktunya bagi rakyat miskin merapatkan barisan dan membangun kekuatan alternatif, ucap Marlo Sitompul,” jelas Marlo.
Diketahui, ribuan warga miskin Pasar Ikan Penjaringan Jakarta Utara telah menjadi korban kebiadaban Ahok. Bagi Ahok, keberadaan orang miskin merupakan musuh utama yang dapat menganggu kesinambungan pembangunan kota.
“Untuk itu, Ahok tak segan menyingkirkan dan membunuh hak hidup rakyat miskin untuk dapat tumbuh kembang dan bersaing dengan kelompok lainnya di Jakarta,” tutup Marlo.