Site icon SuaraJakarta.co

Ahok Kritik Jokowi Soal Program Kartu Jakarta Pintar

Kartu Jakarta Sehat (KJS) (Foto: Istimewa)

Kartu Jakarta Sehat (KJS) (Foto: Istimewa)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gubernur DKI Ahok kembali mengkritik Jokowi yang saat itu pernah menjadi Gubernur DKI saat sebelum dirinya terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.

Kritikan Ahok kali ini soal program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dijadikan alat oleh Jokowi saat running dalam kampanye Pemilihan Gubernur DKI 2012 bersama dengan Ahok.

Menurut Ahok, program KJP memang sudah salah sejak awal diluncurkannya.

“KJP sudah bermasalah sejak dulu,” ujar Ahok, saat memberikan arahan dalam acara Pembukaan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Perempuan di Provinsi DKI Jakarta bersama Women for the World Foundation di Balai Agung Balai Kota DKI Jakarta, sebagaimana dikutip dari laman viva news, Kamis, 7 Mei 2015.

Ahok mengatakan, sebenarnya program KJP dirancang untuk membantu siswa-siswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk melanjutkan pendidikan.

Namun, kenyataannya dana yang disalurkan melalui program itu selama ini malah lebih sering digunakan untuk keperluan-keperluan lain di luar keperluan pendidikan. Seperti membeli perangkat televisi untuk disimpan di rumahnya, atau bahkan melakukan pembelian perangkat telepon pintar.

“Emak bapaknya yang tarik duitnya,” kata Ahok.

Maka dari itulah, mulai tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengubah mekanisme penyaluran dana bantuan pendidikan dalam program KJP.

Sebelumnya dana bantuan pendidikan sebesar Rp180.000 hingga Rp240.000 bisa ditarik secara langsung melalui ATM dari rekening siswa penerima bantuan. Maka mulai tahun ini, dana bantuan itu tidak akan lagi bisa ditarik melalui ATM, namun hanya bisa digunakan untuk secara langsung melakukan pembelian barang-barang yang berhubungan dengan kebutuhan pendidikan siswa.

Pembeliannya hanya bisa dilakukan melalui mekanisme transaksi elektronik untuk mencegah penyalahgunaan kembali terjadi. Sistem seperti ini, akan diterapkan pertama kali pada saat pameran buku Ikatan Penerbit Indonesia yang akan dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2015 mendatang.

“480.000 siswa bisa beli buku pelajaran secara debet di situ,” jelas Ahok.

Exit mobile version