Site icon SuaraJakarta.co

Ada 16.855 Ribu Nelayan Terancam Kehilangan Mata Pencaharian Jika Teluk Jakarta Direklamasi

Nelayan menimbang ikan di Muara Angke, Jakarta (11/5). (Foto: Fajrul Islam)

Nelayan menimbang ikan di Muara Angke, Jakarta (11/5). (Foto: Fajrul Islam)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dampak negatif dari reklamasi Teluk Jakarta terus disampaikan ke publik. Tidak hanya dari kalangan DPR maupun pemerintah pusat, melainkan juga dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) bernama Koalisi Perkotaan Jakarta (KPJ).

Manager Advokasi KPJ, Syahroni, menjelaskan bahwa adanya reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta tersebut akan menyebabkan ikan-ikan yang berada di perairan tersebut akan bermigrasi keluar Jakarta. Ini akan berdampak pada sumber penghasilan yang biasa didapatkan oleh para nelayan.

“Reklamasi itu akan merusak ekosistem, bawah laut sehingga ikan-ikan akan bermigrasi,” ujar Manager Advokasi Koalisi Perkotaan Jakarta (KPJ), Syahroni, sebagaimana dikutip dari laman Merdeka Online, Rabu (10/6).

Sebagaimana diketahui, menurut Muhammad Tahir, salah seorang nelayan di Kali Baru, ada 8.000 kepala keluarga di Teluk Jakarta. Jika ditambah dengan nelayan di Kepulauan Seribu menjadi 16.855 ribu. 

Selain faktor ekonomi yang mengancam para nelayan, Syahroni pun menjelaskan, apabila pemerintah memaksakan reklamasi maka air laut akan naik. 

Ketinggiannya akan berubah sehingga air dari sungai tidak akan sampai ke laut. Apabila demikian maka otomatis air akan kembali lagi ke darat.

“Pulau-pulau justru akan kebanjiran karena dampak reklamasi ini,” tuturnya.

Masih kata Syahroni, untuk itu, dia meminta pemerintah mengkaji ulang rencana reklamasi tersebut.

Exit mobile version