Oleh : David Krisna Alka, Deklarator JIB dan Ristek-MSDM PP Pemuda Muhammadiyah (2018-2022)
SuaraJakarta.co, JAKARTA – Belum lama ini, saat Milad Ke-88 Pemuda Muhammadiyah, Sabtu, 2 Mei 2020, ramai sekali pesan dari berbagai kalangan. Para tokoh bangsa menyampaikan pesan solidaritas dalam milad itu. Sapa dan ucapan milad yang datang telah membuktikan, jaringan aktor dan gerakan sosial-kemanusiaan Pemuda Muhammadiyah mewujud dalam keberbagaian.
Kolaborasi tokoh nasional dan daerah menyapa secara langsung dan tak langsung dalam bentuk pesan ucapan selamat milad. Mulai dari pejabat eksekutif, legislatif, komisioner, komisaris, tokoh partai politik, budayawan, sutradara, dan beberapa kepala daerah. Tulisan ini himpunan pesan dari “Semesta” tersebut.
Pertama pesan dari tokoh bangsa dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau dekat disapa Buya Syafii Maarif. Dengan arif, menurut Buya Maarif, karena banyak di antara tokoh puncak Pemuda Muhammadiyah yang berminat politik–dan itu sah–saran Buya Syafii, agar Pemuda Muhammadiyah menyiapkan diri untuk menjadi negarawan dengan komitmen tinggi untuk menegakkan keadilan, demi membela rakyat miskin.
Disambung dengan pesan teladan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. “Pesan Pak Haedar, supaya Pemuda Muhammadiyah terus mengasah diri menjadi teladan gerakan kaum muda berkemajuan”. Lalu pesan nan rancak dan berirama dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. Seperti lambangnya, bunga Melati, Pemuda Muhammadiyah tidak hanya harum untuk diri sendiri tetapi juga seluruh negeri.
Hajriyanto Y. Thohari, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1993-1999), kini Duta Besar Lebanon di Beirut, tak ketinggalan menyampaikan pesan bermaknanya. Laksana menyetir mobil, Pemuda Muhammadiyah hanya perlu sesekali saja melihat kaca spion yang kecil itu. Tapi harus lebih banyak melihat ke depan, ke kaca depan yang lebih besar itu.
Menurut Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammdiyah, Imam Addaruqutni. Pemuda Muhammadiyah tidak kekurangan tokoh. Ada Bung Karno, Soeharto, Jenderal Soedirman, dan lain-lain. Mereka para politisi negarawan dan negarawan politisi. Masuki wilayah politik berkemajuan. Jangan hanya sekedar tahu, tapi arungi dan raih. Muhammadiyah sudah terlalu ketinggalan di politik ini atau anda akan melihat para politisi korup yan mengaku negarawan atau para mafioso yang akan menghacurkan anda dan bangsa ini tanpa sisa. Lalu pesan dari Ketua Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Latief, pemuda harus terus konsisten menjaga marwah dan api pergerakan Muhammadiyah dalam memperkuat solidaritas sosial dan menjadi tumpuan untuk melakukan perubahan secara kongkret di masyarakat.
Intelektual, Budayawan, Keberbagaian
Sejarawan-cum-intelektual publik, Sir Azyumardi Azra, menyampaikan pesan semestanya. Pesan Buya Azra, milad kali ini amat istimewa–di tengah Ramadhan dalam masa pandemi korona. Inilah waktu terbaik bagi Pemuda Muhammadiyah untuk lebih meningkatkan intelektualisme dan aktivismenya agar dapat lebih maksimal menyantuni umat-bangsa secara spiritual dan filantropis. Saiful Mujani, Pendiri SMRC pun menyambut dengan baik Milad Pemuda Muhammadiyah kali ini. Semoga semakin besar kiprahnya untuk kepemimpinan dan penguatan sikap kewargaan kita yang pluralis.
Ahmad Erani Yustika, Guru Besar FEB, Universitas Brawijaya, memberikan testimoninya yang mencerahkan. Ilmu pengetahuan dan solidaritas kemanusiaan akan menjadi tiang perubahan dan peradaban di masa depan. Pemuda Muhammadiyah tak boleh terseok, mesti menjadi penegak tiang. Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM (2016-2019) mengantarkan pesan solidaritasnya. Semoga Pemuda tetap menjadi ujung tombak pemuda yang berakhlak mulia dan penebar kebaikan.
Budayawa Butet Kartaredjasa menyampaikan pesan yang menarik dan tajam. Tugas dan kewajiban anak muda yang inheren dalam dirinya, sesungguhnya hanya keberanian mengimajinasikan dan menggambar masa depannya. Masa depan yang semata-mata mengagungkan kemanusiaan dan menegakkan kebenaran. Menurut saya itulah kesejatian Pemuda Muhamadiyah yang selalu diuji oleh waktu.
Nia Dinata, Sutradara Indonesia, memberikan pesan kebajikan. Pesan Nia, semoga dengan memasuki usia ke 88 Pemuda Muhammadiyah dapat selalu menegakkan kebajikan untuk semua mahluk di bumi kita tercinta, selalu mengusahakan kesetaraan untuk semua gender ciptaan-Nya, dan bergerak maju tanpa diskriminasi umat manusia.
Selain itu pesan milad juga datang dari intelektual dan tokoh publik yang sedang memimpin lembaga riset dan kajian, di antaranya Abd. Rohim Ghazali, Direktur Eksekutif MAARIF Institute. Pemuda Muhammadiyah harus terus konsisten menjaga marwah dan api pergerakan Muhammadiyah dalam memperkuat solidaritas sosial dan menjadi tumpuan untuk melakukan perubahan secara kongkret di masyarakat. Philip J Vermonte, Direktur Eksekutif CSIS, juga memberikan testimony. Kata Philip, Pemuda Muhammadiyah Indonesia adalah para calon pemimpin masa depan Indonesia yang religius dan nasionalis. Bekerja bersama-sama seluruh komponen bangsa dalam kebhinekaan menjaga NKRI.
Direktur Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, tak ketinggalan mengirim pesan kemanusiaannya. Dunia masih menghadapi kekakuan berpikir ideologi-keagamaan. Wujudnya adalah monopoli kebenaran, intoleransi, kekerasan, dan ketika dituangkan dalam kebijakan negara, kekakuan itu menghasilkan pelanggaran hak asasi manusia. Sebagai kaum pembaharu, pemuda Muhammadiyah telah ikut berperan dalam gerakan sosial dan keilmuwan. Sekarang, pemuda harus lebih berjibaku melalui pembaharuan kaidah-kaidah Islam berkemajuan yang sejalan dengan hukum internasional hak-hak asasi manusia. Dengan dasar itulah pemuda akan lebih kokoh menunaikan amar ma’ruf nahi mungkar.
Habib dan Intelektual NU dengan semangat juga memberikan pesan dan kesan Milad Ke-88 Pemuda Muhammadiyah. Menurut Husein Ja’far Al Hadar, Habib Milenial, sejak dulu, pemuda di Indonesia sudah dan selalu ada di simpul perjuangan Indonesia. Kita sudah bersumpah pada 1928. Kita harus setia dan tunaikan sumpah itu. Dan Pemuda Muhammadiyah menjadi salah satu yang terdepan. Intelektual NU, Syafiq Hasyim yang juga Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) menyampaikan secara langsung ucapan miladnya dalam sebuah video.
Tokoh Parpol
Kolaborasi pesan milad pun berlanjut datang dari tokoh-tokoh partai politik. Saleh Partaonan Daulay, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI, dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (2010-2014), mengatakan, Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan civil society harus mampu mengimbangi hegemoni kekuasaan politik. Dan harus selalu menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam membela masyarakat yang termarginalkan. Termasuk dalam situasi sulit seperti sekarang. Pemuda Muhammadiyah harus berdiri di barisan terdepan dalam perang melawan covid-19. Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, menegaskan, tema milad Pemuda Muhammadiyah ke 88 sangat relevan. Tiga kata kuncinya “Solidaritas Kebaikan Semesta” adalah spirit penting memastikan homo sapiens menang melawan wabah Covid-19.
Kemudian, Sekretaris Jenderal Perindo, Ahmad Rofiq, menguatkan, Pemuda Muhammadiyah harus menjadi garda terdepan dalam setiap perubahan. Mampu menjadi agent of solution bagi setiap tantangan masa depan. Kebesaran Pemuda Muhammadiyah bukan pada bajunya, tapi eksistensi pergerakannya. Hari ini, di saat pandemi mendera seluruh lapisan negeri, saat kritisisme terhadap kebutuhan sosial politik menjadi penyakit yang hampir menjadi kanker stadium 3, di mana pemuda di saat kreativitas yang bersifat kemajuan itu terhenti?
Ketua Bapilu Nasdem dan Ketua Umum GP Nasdem, Prananda Surya Paloh, menyampaikan pesan keakrabannya. Pada usia yang ke 88, Pemuda Muhammadiyah semakin matang dalam berkontribusi untuk bangsa dan negara yang kita cintai ini. Sejarah membuktikan, Muhammadiyah adalah tempat pemuda dan cendekiawan berkumpul untuk menyelesaikan masalah bangsa ini dengan intelektualitas dan iman.
Disambung Irma Suryani Chaniago, Ketua Umum Gemuruh Nasdem dan Komisaris Pelindo 1. Pemuda Muhammadiyah menyimpan sejarah yang mengesankan dalam menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai agama, kemanusiaan, dan kebangsaan. Dalam setiap kesempatan, penanaman dan pengaktualisasian nilai-nilai itu harus tetap menjadi komitmen setiap kader Pemuda Muhammadiyah.
Ya, tanpa mengurangi rasa hormat ini, terlalu panjang pesan kebajikan dari berbagai kalangan jika semua tercatat di sini. Alhasil, dalam sepatah kata memperingati Milad Ke-88 ini, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto, menghaturkan terima kasih kepada semuanya. Ia mengatakan, di masa pandemi ini, kita hanya bisa menguatkankan solidaritas melalui tatap muka virtual dan media sosial saja. Tetapi semua itu tak mengurangi semangat pemuda Indonesia untuk tetap bergerak dan berjuang dalam kebaikan. Demikian pesan dari semesta ini. Semoga kami bisa terus bermanfaat untuk umat. Terima kasih.