Site icon SuaraJakarta.co

Peringati Hari Sumpah Pemuda, HIMAPOL Indonesia Serukan Gerakan Menggugat Pemuda

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda, Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Indonesia menyerukan gerakan “Menggugat Pemuda”.

Gerakan ini dilakukan sebagai bentuk autokritik bagi mahasiswa paska reformasi yang begitu apatis dan kehilangan arah pergerakan.

Oleh karena itu, HIMAPOL Indonesia mengadakan diskusi serentak dengan tema yaitu “Mempertanyakan Peran dan Fungsi Mahasiswa di Era Post-Reformasi” pada tanggal 27 Oktober 2016 dilanjutkan dengan gerakan hastag #MenggugatPemuda hari ini tanggal 28 Oktober 2016 bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Diskusi serentak dilakukan dibeberapa titik Universitas di Indonesia, yakni Universitas Syiah Kuala, Universitas Malikussaleh, dan UIN Ar-Raniry di Aceh, Universitas Sumatera Utara di Medan, IAIN Lampung, UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Nasional di Jakarta, Universitas Wahid Hasyim di Semarang, Universitas Wijaya Kusuma dan Universitas Airlangga di Surabaya, dan Universitas Udayana di Bali.

Pada umumnya, hasil diskusi lebih mengarah pada persoalan individual mahasiswa yang apatis. Kepada mereka yang enggan berupaya untuk belajar dengan giat yang mana ilmunya dapat digunakan dalam memahami persoalan-persoalan Indonesia.

Kemudian, hasil diskusi juga menyoroti soal slogan penyambung lidah rakyat yang dirasa hanya digunakan untuk mempertahankan eksistensi gerakan mahasiswa hari ini.

“Mahasiswa hari ini menyuarakan keluh kesah rakyat yang mereka ciptakan sendiri. Padahal, mereka yang berkoar mengatasnamakan rakyat belum tentu mereka pernah berdialog dengan rakyat”. Ujar Renaldy Akbar selaku Ketua Umum HIMAPOL Indonesia

Ia berharap, peringatan Hari Sumpah Pemuda hari ini dapat menjadi momentum bagi mahasiswa untuk mengkritik diri mereka sendiri dan dapat memicu mahasiswa untuk memberikan kontiribusi kepada rakyat.

Exit mobile version