SuaraJakarta.co, JAKARTA – Penggusuran di era Gubernur DKI Ahok terus berlangsung. Tidak hanya Kampung Pulo, penggusuran di lahan seluas 1000 M2 di Ketapang Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat pun dieksekusi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) gabungan Kota Jakarta Pusat.
Menurut informasi, pembongkaran rumah kumuh warga yang dibangun di atas lahan permanen sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Hal itulah yang membuat warga setempat berharap kawasan tersebut dirubah peruntukannya menjadi pemukiman
Menurut beberapa warga, wilayah milik Pusat Komplek Kemayoran (PPK) Sekretariat Negara ini menjadi tempat berkumpul yang tidak jelas serta menjadi kegiatan kehidupan malam hari, seperti kafe.
Kabarnya, dari penertiban lahan itu, perwakilan dari PPK sudah melakukan pergantian kerohiman maupun penertiban sebanyak 3 (tiga) kali selama kurun waktu 2 tahun. Namun demikian, hal tersebut tidak pernah tuntas, justru warga kembali membuat bangunan rumah tinggal.
Kepala Divisi Pemeliharaan Bina Lingkungan (PBL) Pusat Komplek Kemayoran Djatmika, menyatakan penertiban ini sudah diberlakukan melalui surat pemberitahuan kepada warga hunian, khususnya yang berlokasi di Gang Laler.
Djatmika menjelaskan pula, hasil penertiban ini nantinya pihak PPK akan menyerahkan aset lahan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terutama Dinas UMKM untuk membangun lahan tersebut.
“Selebihnya lahan itu akan kami pagar usai penertiban ini yang diperkirakan 2 hari selesai termasuk pemerataan lahan yang di penuhi bangunan puing,” ungkap Djatmika.
Hadir pula dalam kesempatan itu Wakil Walikota Jakarta Pusat Arifin yang turut menyaksikan penertiban. Arifin mengatakan dirinya berharap eksekusi lahan warga di Gang Laler ini cepat selesai dengan merobohkan semua struktur bangunan yang ada dengan perangkat 2 (dua) Deco Komatsu dari Pemprov serta tenaga komponen Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dikerahkan dalam penertiban lokasi.
‘Kami sifatnya koordinasi dan membantu pengosongan milik Sekneg PPKK yang peruntukannya agar wilayah ini tidak ada lagi tempat kumuh dan negatif, “jelas Arifin.
Sementara Camat Kemayoran Herry Purnama mengukapkan dalam eksekusi penertiban bangunan warga Gang Laler ini, kekuatan militer yang diturunkan mencapai hampir 500 personil gabungan, “Baik dari Trantib, Polri/TNI, Sudin Kebersihan sebanyak 14 mobil truk, Damkar 2 mobil, Dishub 2 mobil dan tenaga medis puskesmas Kecamatan kita terjunkan, tukasnya.
Menanggapi warga yang tak siap dalam pindah, Herry Purnama yang sebelumnya bertugas sebagai Wakil Camat Tanah Abang mengatakan warga yang terkena penggusuran ini seharusnya sudah siap pindah karena sosilisasi sudah diinformasikan. “Dan jika warga bersama barangnya ada di jalan kami harapkan tidak ada tendanisasi di jalan bagi tinggal warga.
‘Saya hanya berpesan kepada tokoh masyarakat agar penertiban ini dikawal oleh masyarakat Kemayoran untuk memantau serta melakukan percepatan eksekusi ini selesai dengan kondusif,” jelas Arifin