SuaraJakarta.co, JAKARTA – Terobosan baru pelaksanaan UN tahun ini adalah ujian berbasis komputer atau UN CBT (computer base test). Untuk tahun ini, Kemendikbud mencatat 585 dari 70 ribu sekolah yang melaksanakan UN menggunakan komputer dalam pelaksanaannya. Sementara di Papua, baru satu sekolah yaitu SMA Negeri 3 Jayapura yang menggunakan sistem UN CBT. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah bertaraf internasional yang menerapkan sistem boarding school yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Jayapura.
“Dari jumlah siswa sebanyak 445, sebanyak 110 yang mengikuti UN CBT dengan enam rombongan belajar yang dilaksanakan dengan dua shift sampai jam empat sore,” ujar Fahira di Gedung MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta (16/04).
Fahira mengatakan, sebelum UN digelar, para siswa di sekolah ini telah melakukan beberapa kali try out sehingga saat UN mereka tidak menemui kesulitan dapat mengerjakan UN CBT dengan baik dan benar. Namun, kata Fahira, masih banyak perbaikan yang perlu dilakukan ke depan.
“Infrastruktur mulai dari komputer, jaringan internet dan bandwidth masih terbatas. Untuk pengadaan jaringan internet, sekolah mengeluarkan biaya swadaya dari orang tua siswa,”ujar Fahira yang selama pelaksanaan UN melakukan pemantauan di Jayapura, Papua.
Menurut Fahira, di masa mendatang, jika semua infrastruktur pendukung sudah mantap, UN CBT adalah pilihan paling ideal pelaksanaan UN di seluruh Indonesia. Karena, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer lebih menghemat waktu, karena siswa tidak perlu menandai atau menghitamkan lembar jawaban. Selain itu, dipastikan, UN CBT akan sangat menghemat biaya penyelenggaraan UN.
“Bayangkan berapa banyak uang negara yang bisa dihemat jika UN CBT bisa direalisasikan di seluruh sekolah. Kita tidak perlu lagi mencetak soal ujian dan tidak perlu menghabiskan anggaran untuk mendistribusikan ke seluruh sekolah di Indonesia yang begitu luas ini. Kebocaran soal juga dipastikan akan sulit terjadi,” jelas Fahira.