SuaraJakarta.co, Lombok – Sebagai sebuah lembaga riset “think tank” yang didirikan oleh ICMI di saat kepemimpinan Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie, CIDES memiliki andil dalam memberikan gagasan penting bagi kebijakan ekonomi pembangunan di tanah air hingga saat ini. Oleh karena itu, dalam Milad ke-25 dan Muktamar keenam ICMI kali ini, CIDES berharap ICMI dapat merepresentasikan kekuatan Umat Islam dalam mengingatkan para pemimpin Indonesia agar bisa lebih tegas.
“ICMI harus bisa menjadi muktamar milik Umat Islam dalam rangka untuk mengingatkan seluruh Pemimpin di tanah air agar lebih tegas,” jelas Direktur Eksekutif CIDES Rudi Wahyono, di sela-sela Muktamar ICMI di Hotel Lombok Raya, Cakranegara, Kota Mataram, NTB, Jumat (11/12).
Rudi menegaskan hal ini, pasalnya, Indonesia baru saja melakukan perhelatan bersejarah dalam melaksanakan Pilkada Serentak dalam melahirkan banyak pemimpin baru di daerah. “Karena itu, ICMI harus bisa berikan guidance, agar kepala daerah tersebut dapat menjalankan agenda politiknya dengan cara yang konstitusional dan sesuai dengan norma keislaman,” jelas alumnus Master Ekonomi Lingkungan dari Cheng Kung National University, Taiwan, ini.
Rudi berharap dengan diselenggarakannya muktamar ini, ICMI ke depan dapat merumuskan gagasan yang lebih riil untuk memperbaiki kualitas ekonomi Indonesia, khususnya dalam mempersempit indeks kesenjangan (gini ratio) yang sudah mencapai angka cukup parah, yaitu 0,43.
“ICMI punya pekerjaan besar untuk membangun ekonomi rakyat, baik yang kaum miskin di perkotaan, petani buruh di pedesaan, maupun pelaku-pelaku UKM yang butuh modal. Jangan sampai besarnya kesenjangan ekonomi tersebut menimbulkan konflik di masyarakat yang sudah mulai terlihat di beberapa daerah di Indonesia,” tegas Rudi.
Senada dengan Rudi, Ketua CIDES Campus (jejaring CIDES di 8 universitas di tanah air) Ridwan Budiman, berharap Muktamar ICMI kali ini dapat lebih memikirkan keberadaan kampus sebagai elemen penting bagi regenerasi intelektual, baik untuk ICMI sendiri maupun bagi tanah air.
“Kehadiran gagasan yang jernih dari anak muda di beberapa kampus, perlu diberikan tempat oleh ICMI. Sehingga, proses keberlangsungan regenerasi di tubuh ICMI dapat berjalan dengan baik,”jelas alumnus Fisipol UGM yang saat ini menjadi junior researcher CIDES di bidang Kebijakan Publik dan Pembangunan Politik ini.
Diketahui, Muktamar keenam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) akan berlangsung mulai tanggal 11 hingga 13 Desember 2015 mendatang. Turut hadir pula dalam muktamar ini Presidium ICMI sebelumnya, seperti Prof. Nanat Fatah Natsir, Dr. Marwah Daud Ibrahim, Prof. Dr. Eng. Ilham Akbar Habibie, Dr. Priyo Budi Santoso. Selain itu, Ketua Dewan Penasehat ICMI, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, Ketua Pokja Bank Wakaf, Dr. Zainulbahar Noor, Ketua Pokja SDSB, Dr. Aries Muftie, juga turut hadir.