Site icon SuaraJakarta.co

Awesometrics: Publik Gagal Menangkap Esensi Debat Capres Putaran Kedua

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Debat calon presiden putaran kedua yang berlangsung 15 Juni 2014 kemarin, tampaknya direspon berbeda oleh publik di jagad sosial media. Hal ini tampak dari kata kunci yang sering disebutkan (mention) sepanjang kurang lebih dua jam acara berlangsung.

“Tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial yang diajukan pada debat capres babak kedua, Minggu 15 Juni 2014 malam, belum terlihat sebagai substansi perbincangan utama di dunia maya, khususnya media sosial”, Tutur Yustina Tantri, peneliti sosial media dari Lembaga Media Monitoring Awesometrics Publik di jagad maya lebih merespon isu lain yang jauh berbeda di luar topik utama pembahasan. Pada kubu Jokowi, publik lebih menyoroti pandangan pasangan nomor urut 2 tersebut pada persoalan Pendidikan (8%), Kemiskinan (8%), dan Petani (5%). Sedangkan pada kubu Prabowo Subianto, publik di dunia maya tidak jauh berbeda memandang isu yang sama, namun dengan prosentase yang berbeda: Pendidikan (29%), Kemiskinan (15%), dan isu-isu lainnya yang berada di bawah angka 10 %.
Isu BBM: Isu Fundamental Ekonomi yang Terabaikan

Di sisi lain, salah satu, isu fundamental ekonomi yang tidak menjadi sorotan jagad maya dan menjadi bahan pertanyaan oleh moderator adalah mengenai isu BBM, baik yang berhubungan dengan subsidi, impor, dan kaitannya dengan iklim geopolitik dalam skala global.

KPU beralasan bahwa waktu yang sangat terbatas dan banyaknya tema yang lebih penting menjadikan isu BBM menjadi tidak menjadi sorotan untuk ditanyakan

“Isu subsidi BBM tetap penting, tapi waktu yang dimiliki moderator sangat terbatas”, jawab Sigit Pamungkas, S.IP, MA, salah seorang komisioner KPU di kantor KPU, Jakarta, Senin (16/6), sebagaimana yang disampaikan dalam harian online republika.co.id (16/6/2014, 21:08). (ARB)

Exit mobile version