SuaraJakarta.co,JAKARTA – Direktur PD Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengembangan Usaha Arfan Akilie mengatakan pihaknya terus melakukan program penanganan kesenjangan ekonomi dalam rangka persaingan usaha dan distribusi perdagangan.
Hal tersebut disampaikan Arfan saat Sosialisasi Ketahanan Ekonomi Usaha Mikro di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (26/11).
Menurut Arfan, PD Pasar Jaya, dalam format baru untuk revitalisasi pasar, akan membentuk Sentra Distribusi Usaha Dagang (mikro) di sejumlah pasar
“Ada sebanyak 5 (lima) sentra distribusi yang sudah ada di DKI Jakarta, yang bertugas dalam menjalankan keseimbangan harga pasar di lokasi pasar tradisonal,” jelas Arfan kepada suarajakarta.co.
Menurut Arfan, banyak pedagang yang telah menaikkan harga tidak akan kembali menurunkan atau menstabilkan harga. Sehingga hal tersebut berdampak pada masyarakat selaku konsumen.
“Untuk itu PD Pasar Jaya perlu melakukan kestabilan harga termasuk dengan mempertimbangkan infrastruktur agar senantiasa tidak kalah bersaing dengan outlet besar atau mall,” tambah Arfan
Seperti kata Arfan, pasar di benahi dengan model yang memiliki pemukiman berupa rusun, dan fasilitas lain. “Hal ini bertujuan untuk mendukung penguatan usaha mikro,” ujar Arfan.
Selain itu, pedagang pasar yang mendapat revitalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta akan mendapat prioritas untuk menempati usaha. Secara prioritas, akan diverifikasi ulang oleh PD Pasar Jaya melalui Dinas Teknis terkait.
Di lain pihak, pedagang tradisional Pasar Senen menurut Wahyudi (30) menjelaskan bahwa faktor kenaikan harga banyak dipengaruhi oleh distribusi dan juga kelangkaan stok barang yang sulit didapat. Hal tersebut, menurutnya, membuat harga menjadi fluktuatif.
“Begitu pula antar sesama pedagang juga tidak mau turun karena kami berpatokan pada tawaran konsumen dalam membeli kebutuhan pokok,”ungkapnya. (nano/iman)