“Kami mengharapkan kerja sama yang baik bagi klub-klub yang masih mengalami kesulitan uang untuk melunasi upah pesepakbola yang bermain di klub tersebut selama musim 2013/2014 sebelum menyerahkan berkas verifikasi klub kepada pihak berwenang di PSSI untuk memulai musim baru 2015/2016”, papar Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sebagaimana dikutip dari goal.com (8/12)
Atas polemik tersebut, Ahok kesal dan mempertanyakan mengapa Persija bisa menjadi milik orang per orang. Menurutnya, PT Persija Jakarta akan membaik secara keuangan jika diakusisi sahamnya oleh BUMD. Atas kepemilikan perseroangan tersebutlah yang membuat Pemprov DKI, menurutnya, tidak tepat untuk memberikan bantuan modal untuk penyehatan keuangan bagi klub yang terakhir menjuarai Liga Indonesia di tahun 2001 ini
“Kok bisa si A, si B kuasai saham Persija? Emang punya jasa apa dulu? Kalau kami mau keluarin duit buat Persija boleh, cuma sahamnya mana? Kalau kami yang keluarin duit, kasih kami yang kelola dong”, Jawabnya pada Merdeka Online (9/12)
Tanggapan Sinis Netizen
Munculnya keinginan Ahok untuk mengakuisisi saham PT Persija tersebut, tampaknya lebih banyak ditanggapi minor oleh para suporter Persija yang ada di lini massa. Beberapa tanggapan lebih pada ke arah sinis atas upaya Ahok menyelamatkan keuangan Persija tersebut
“Stabil atau labilnya keuangan Persija, bukan kuasa Ahok. Persija ini kan semacam PT. Klo ngerengek ke Ahok ya salah”, tutur Dicksan Wicaksana @penitensia
“Kepala daerah lain banyak yang bantu klub daerahnya, cuma gak berisik kayak Ahok ini. Untuk hiburan rakyat”, sindir Mas Pian @sofyan_Thebilly
“Baru jadi Gubernur DKI udah mau ngusik Persija”, tutur akun @ery_bepe20. (ARB)