SuaraJakarta.co, JAKARTA – Maraknya penolakan rakyat dan para mahasiswa di Indonesia atas kedatangan Presiden Mesir, Abdul Fateh As Sisi adalah bukti bahwa Indonesia masih menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian dan demokrasi. Masyarakat yang tergabung dalam Indonesian Society for Human Rights and Humanity menolak keras kedatangan Presiden Mesir tersebut ke Indonesia. Aksi penolakan akan dilakukan selama dua hari, yakni tanggal 3-4 September 2015 di sekitar wilayah Istana Negara.
Pandu Wibowo selaku Ketua Komisi A Bidang Isu Keislaman dan Keumatan FSLDK Banten saat ditemui oleh beberapa media nasional dan Islam di salah satu lingkungan kantor Kementerian di Jakarta mengatakan dengan tegas bahwa mayoritas organisasi keislaman, terutama yang di dalamnya tedapat mahasiswa akan menolak keras kedatangan Presiden Mesir Abdul Fateh As Sisi ke Indonesia.
Kedatangannya ke Indonesia akan membuat citra Indonesia sebagai negara muslim terbesar dan terdemokratis di dunia akan menjadi buruk, karena sudah menerima tamu yang merusak demokrasi di Timur Tengah.
“Mayoritas organisasi keislaman Indonesia, terutama yang di dalamnya terdapat mahasiswa akan menolak keras kedatangan Presiden Mesir Abdul Fateh As Sisi ke Indonesia. Kedatangannya ke Indonesia akan membuat citra Indonesia sebagai negara muslim terbesar dan terdemokratis di dunia akan menjadi buruk, karena sudah menerima tamu yang merusak terciptanya demokrasi di Mesir dan Timur Tengah. Saat Indonesia baru Merdeka, utusan Mesir datang ke Indonesia untuk mengakui kedaulatan Indonesia dan mendukung terciptanya demokrasi yang baik di negeri ini. Namun jika hari ini yang datang ke Indonesia adalah perusak demokrasi, patut kita tolak atas dasar kemanusian dan hukum internasional.”
Lebih lanjut Pandu mengatakan bahwa, aksi yang akan dilakukan hari Jum’at adalah klimaks dari aksi yang dilakukan hari Kamis. Oleh karena itu, para organisasi Islam dihimbau untuk menurunkan para kader serta mengajak masyarakat banyak untuk menolak kedatangan Presiden Mesir ke Indonesia.
“Saya menghimbau kepada seluruh organisasi Islam di Indonesia untuk menurunkan para kadernya serta mengajak masyarakat banyak untuk menolak kedatangan Presiden Mesir ke Indonesia. Aksi penolakan bisa dilakukan dengan langsung turun aksi ke jalan, atau memaksimalkannya melalui tulisan di media-media nasional dan sosial. Aksi turun ke jalan yang akan dilakukan hari Jum’at juga adalah klimaks dari aksi yang dilakukan hari Kamis.”